STOCKHOLM (arrahmah.com) – Seorang Muslimah mengatakan bahwa ia diserang oleh staf bandara di Swedia dan dipaksa untuk melepas kerudungnya di depan umum.
Saama Sarsour yang sedang melakukan perjalanan dari bandara Arvidsjaur di Swedia utara ketika ia menimbulkan kecurigaan setelah dia menyebabkan detektor logam berbunyi.
“Petugas perempuan bertanya ‘apa yang ada di kepala Anda?”, ” kata Sarsour kepada Surat Kabar Svenska Dagbladet ( SvD ), sebagaimana dilansir oleh WorldBulletin, Rabu (2/4/2014).
Saama Sarsour kemudian disuruh untuk melepaskan kerudungnya. Saama Sarsour menjawab bahwa ia akan melakukannya di sebuah ruang pribadi yang tertutup dari umum.
“Petugas perempuan itu kemudian meraih kerudung saya dan mulai menghentaknya,” kata Sarsour, “Saya benar-benar terkejut.”
Dia kemudian memberitahu polisi tentang apa yang terjadi, tetapi mereka menolak untuk menyelidiki serangan itu sebagai kejahatan rasial.
CEO bandara Ralf Lundberg membela tindakan anggota staf bandara tersebut dan mengatakan, “semua telah melalui pendidikan dan pelatihan yang menyeluruh untuk memastikan tidak ada seorang pun yang membawa benda-benda berbahaya melalui pemeriksaan keamanan.”
Namun, hukum pidana Swedia menyatakan bahwa penggeledahan harus dilakukan dalam ruang tertutup, dan bandara memiliki ruangan yang terpisah untuk melakukan hal ini, juru bicara perusahaan bandara Swedavia Klas Nilsson mengatakan kepada Svenska Dagbladet ( SvD), sebagaimana dilansir oleh WorldBulletin.
Swedia, yang biasanya dikenal toleran, sekarang telah terjadi peningkatan kasus kejahatan kebencian anti-Muslim, dengan sebanyak 300 kasus anti-Muslim yang dilaporkan pada tahun 2013.
(ameera/arrahmah.com)