INDIANAPOLIS (Arrahmah.com) – Seorang muslimah berusia 46 tahun di Amerika telah ditangkap dan diinvestigasi atas tuduhan kemungkinan terlibat dengan jaringan “teroris” (baca:mujahidin) internasional, spt yg dilansir oleh foxnews.
Kathie Smith, seorang warga AS yang tinggal di Indianapolis yang memiliki blog mengenai cucunya, tahun lalu menikah dengan seorang Muslim asal Jihad yang dicurigai otoritas kafir sebagai “teroris” dan dalam dua minggu terakhir dia diduga terbang pulang pergi antara AS dan Jerman.
Sebuah video pro-jihad menampilkan Smith dan suaminya-disamping foot anggota Islamic Jihad Union yang dituduh merencanakan serangan teror yang gagal terhadap target AS di Jerman-sedang diselidiki oleh Pusat Intelijen Indiana. Pusat intelijen ini dikelola oleh penegak hukum dari lembaga lokal dan federal termasuk FBI dan Departemen Keamanan Dalam Negeri.
“Tentu saja, sedang dilihat dan dievaluasi oleh Polisi Negara Indiana yang berjalan dengan Intelijen Indiana,” ujar jurubicara Departemen Keamanan Dalam Negeri Indiana, menambahkan bahwa video akan diteruskan ke penegak hukum yang sesuai untuk investigasi lebih lanjut.
Jurubicara FBI, Jenny Shearer mengatakan, “Seperti yang kalian sadari, FBI dan kebijakan DOJ menghalangi kami dari konfirmasi atau menyangkal adanya penyelidikan.”
Departemen Keamanan Luar Dalam Negeri Washington tidak menanggapi permintaan untuk memberikan komentar.Interpol, yang membantu lembaga penegak hukum pemerintah untuk melacak tersangka kejahatan di seluruh dunia, menolak berkomentar dengan alasan kebijakan. FBI juga tidak merespon e-mail dari Foxnews yang mempertanyakan mengapa Smith tidak termasuk dalam daftar larangan terbang pemerintah federal.
Smith, sementara itu, yakin bahwa namanya telah masuk dalam “daftar pemerintah”.
Dalam pertukaran e-mail dengan Foxnews, Smith mengatakan bahwa ia berulangkali mengalami interogasi panjang selama berjam-jam oleh Keamanan Dalam Negeri setiap kali dia bepergian. Dia juga mengatakan tas nya menjadi objek residu bom dan pejabat menanyakan rincian tentang suaminya. Ia juga mengatakan bahwa lebih dari satu kali pejabat DHS mengantarkannya hingga pesawat berangkat.
Smith yang kini menyebut dirinya Zubaida menambahkan bahwa ia dan suaminya bertemu dan diinterogasi oleh polisi Jerman di dalam sebuah taksi pada Oktober 2009.
Dalam sebuah e-mail yang masuk ke foxnews, Smith menulis :
“Jika tetangga kalian sedang diserang, apakah kalian hanya akan berdiri dan mengatakan, ‘oh, aku akan membiarkan seorang datang yang memiliki senjata untuk menolong mereka?’ Tidak, kalian harus melakukan sesuatu untuk pertahanan mereka. Dan menggunakan senjata apapun untuk menolongnya… ini adalah apa yang aku lakukan. Aku melakukan pembelaan. Aku membela rumahku dan keluargaku dan hak mereka untuk keselamatan. Tidak peduli siapa yang berada di depan pintuku. Ini adalah hak konstitusi yang diberikan untukku. Ini benar-benar pemerintah komunis yang sedang mencoba mengambil hak saya.”
Dalam video hampir enam menit yang tengah diselidiki, Smith dan suaminya yang dikenal di dunia maya sebagai Salahudin Ibn Ja’far (28), tampak berpose dan memeluk serta memegang senjata diselingi dengan foto-foto propaganda Mujahid dan salah satunya adalah Syaikh Anwar al-Awlaki.
Juga terdapat foto Mujahidin Taliban asal Jerman juga anggota Islamic Jihad Union termasuk foto plot 2007 untuk mengebom pangkalan udara AS di Ramstein.
Smith mengatakan :
“Apa yang disebut ‘jihadi’ yang Anda sebutkan sebenarnya adalah teman suami saya sejak kecil. Dalam video ia mengungkapkan cinta dan terima kasihnya untuk teman-temannya yang telah meninggal karena berjuang untuk kemerdekaan. Sama seperti warga negara Amerika dan Eropa lainnya yang menampilkan gambar-gambar tentara yang telah meninggal pada video mereka. Tidak ada perbedaan. Ini hanya bahwa pemerintah Anda telah menganggap orang-orang mulia sebagai ‘teroris’ hanya karena mereka tidak berada pada sisi yang sama. Setidaknya kita tidak lupa pada Mujahidin yang melawan Rusia untuk AS. Mereka dianggap pahlawan dan dipimpin oleh Syaikh Usamah saat itu, dan kini mereka dikatakan ‘teroris’.”
Dalam halaman Myspace nya, Smith menulis : “Assalamualaikum akhi… ini adalah waktunya untuk Jihad dan sekarang Fardhu Ain untuk seluruh Muslim dimanapun mereka berada di Serikat Ular (ejekan untuk AS) atau dimanapun..Insya Allah!!”
Smith memuji Syaikh Awlaki, merayakan kematian tentara AS yang dia sebut sebagai teroris di tangan Imarah Islam Afghanistan.
Dan sementara itu ia berulangkali menyerukan jihad melawan Barat, Smith mengatakan kepada Foxnews bahwa ia menggunakan haknya sebagai warga Amerika untuk kebebasan berbicara, beragama. Ia juga mengatakan memiliki hak untuk mengatakan apa yang ia inginkan. “Itulah yang membuat Amerika begitu besar bukan?” ujarnya.
Seorang penasehat pemerintah menyadari gerakan Smith dan mengatakan adanya kekhawatiran bahwa Smith bisa mengikuti jalan Sollen LaRose, seorang mujahidah lainnya yang dijuluki “Jihad Jane” yang merencanakan pembunuhan terhadap kartunis Swedia yang menghina Nabi Muhammad SAW. (haninmazaya/arrahmah.com)