AFGHANISTAN (Arrahmah.com) – Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA), atau yang lebih dikenal sebagai Taliban, menegaskan telah melancarkan serangan di Park Palace Hotel di Kabul dalam pernyataan yang dirilis melalui Voice of Jihad versi bahasa Urdu, sebagaimana dilansir LWJ pada Kamis (14/5/2015).
Operasi itu dikabarkan dilancarkan oleh seorang atau lebih dari seorang mujahid yang menerobos pengamanan hotel. Sedikitnya seorang mujahid, atau mungkin tiga orang, menurut pihak pemerintah Afghan, memulai serangan di dalam hotel itu sekitar pukul 9 malam waktu setempat. Seorang saksi mengatakan kepada TOLO News bahwa “penyerang” mengenakan “pakaian yang rapi”.
Sementara itu, menurut pernyataan yang ditulis oleh juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, hanya seorang pejuang Taliban saja yang beraksi dalam operasi ini, ia dikenal sebagai “Mujahid Mohammad Idris.” Zabihullah juga menyatakan bahwa laporan yang mengklaim ada tiga mujahidin yang terlibat dalam serangan itu adalah “palsu dan tidak berdasar.”
Zabihullah mengatakan serangan tersebut menargetkan acara konser yang digelar di hotel itu, yang dimulai pada Kamis (14/5) malam dan berakhir pada Jum’at (15/5) pagi. Dia mendeskripsikan konser itu sebagai ajang maksiat dan vulgar.
Sang Mujahid gagah berani itu melawan pasukan boneka Afghan di hotel kelas atas tersebut selama 7 jam. Pemerintah Afghan dan Misi PBB di Afghan (UNAMA) mengonfirmasi bahwa 14 orang, termasuk 9 orang asing, merupakan di antara mereka yang tewas. Dan di antara 9 orang asing itu ada seorang warga Amerika, seorang warga Inggris, seorang warga Italia, dan 4 warga negara India, menurut laporan Associated Press.
Serangan itu merupakan serangan terbaru Mujahidin Taliban dalam serangkaian serangan di hotel kelas atas di ibukota Afghanistan.
Taliban memprioritaskan serangan terhadap hotel-hotel mesum di Kabul sebagai lokasi yang sering digunakan orang asing untuk berkumpul. Pada bulan Maret 2014, sebuah tim serangan istisyadiyah menargetkan Serena Hotel, menewaskan sembilan orang. Pada bulan Juni 2012, Taliban menewaskan 15 orang Afghanistan, setelah mengambil kendali Spoghmai Hotel. Taliban menyebut hotel-hotel tersebut dan lokasi lain di sekitarnya sebagai tempat “mesum dan cabul”.
Pada bulan Juni 2011, tim serangan istisyadiyah menghantam Intercontinental Hotel, menewaskan 13 orang. Pada bulan Februari 2011, seorang pembom istisyadiyah beraksi di Safi Landmark. Dan pada Januari 2008, tim serangan istisyadiyah lain melancarkan aksi di Serena Hotel. Warga asing menjadi target dalam semua serangan itu.
Taliban telah bersumpah untuk menargetkan “penjajah asing” dan “rezim antek”, atau pemerintah boneka Afghanistan, sebagai bagian dari serangan musim semi tahun ini, yang disebut Azm, atau Resolve.
(banan/arrahmah.com)