MAKKAH (Arrahmah.com) – Seorang muallaf Prancis yang berkendara lebih dari 7000 km bersama dengan istrinya untuk melakukan umrah telah disambut di kota suci untuk melakukan ibadah haji sebagai tamu khusus dari Raja Saudi.
“Ketika saya mendengar azan untuk pertama kalinya, saya terguncang oleh pengalaman yang tak bisa dijelaskan, dan mendengarkan dengan penuh perhatian terhadap suara tersebut, yang akhirnya membawa saya ke jalan yang benar,” kata Alexander, yang memutuskan untuk memeluk Islam dan merubah namanya menjadi Hamza, mengatakan kepada Saudi Press Agency, sebagaimana dilansir oleh Onislam.Net, Kamis (2/10/2014).
Alexander mengatakan bahwa azan telah mengubah hidupnya.
“Setelah kejadian ini, saya terus mencari agama yang benar, yang akhirnya membawa saya untuk memeluk Islam,” katanya.
Memulai kehidupan barunya sebagai seorang Muslim, Hamza ingin mewujudkan impiannya untuk melakukan umrah. Ia pun melakukan perjalanan melalui darat dan berkendara sejauh 7.000 km dari Maroko ke Mauritania, dan kemudian Burkina Faso, dan mencapai Niger.
Saya mengunjungi Kedutaan Besar Saudi di Niger untuk mendapatkan visa umrah. Mereka memberitahu saya bahwa visa harus dikeluarkan terlebih dahulu melalui agen. Akan tetapu, petugas kedutaan pun berjanji untuk membantu saya,” katanya.
Menunggu visa untuk waktu yang lama di Niger, pasangan Muslim ini berdoa kepada Allah aga bisa memenuhi impian mereka untuk mengunjungi Makkah dan Masjid Haram.
“Kami berdoa kepada Allah setiap hari agar mimpi kami menjadi kenyataan dan kami memiliki keyakinan penuh bahwa Yang Maha Kuasa akan membantu kami untuk bisa berdoa di Masjidil Haram di Makkah,” katanya.
Melihat bahwa tidak ada harapan untuk bisa mendapatkan visa, mereka memutuskan untuk kembali ke Perancis. Saat perjalanan pulang itu mereka kemudian menerima panggilan bahwa mereka dipilih untuk melakukan ibadah haji tahun ini sebagai tamu khusus Raja Abdullah.
“Kami mengemas segala sesuatu dan menaiki taksi ke bandara. Sementara kami berada di jalan, kami menerima telepon dari Kedutaan Saudi di Niger yang mengatakan bahwa kami telah dipilih sebagai salah satu dari 1.000 jamaah tamu Raja Abdullah untuk menunaikan ibadah haji tahun ini. Saya tidak percaya terhadap apa yang saya dengar,” tambahnya.
Tiba Makkah, Hamza pun lupa terhadap semua kelelahan yang dialami selama perjalanannya. Diapun berdoa dan menangis di hadapan Ka’bah.
“Semua kesulitan dan masalah kami menjadi sirna ketika kami melihat Baitullah. Saya menangis dan menangis saat berdiri di depan Ka’bah dan bersyukur kepada Allah dan berterima kasih kepada Raja Abdullah yang telah memberikan saya kesempatan besar ini,” tambahnya.
Hamza bermaksud untuk belajar hukum Islam agar bisa mendapat lebih banyak pengetahuan tentang Islam dan bisa menyebarkan pesan Islam kepada yang lain.
(ameera/arrahmah.com)