WASHINGTON (Arrahmah.com) – Seorang mantan tentara Amerika dengan pelatihan intelijen khusus menghadapi tuduhan “teror” setelah diduga mencoba bergabung dengan Mujahidin Al Shabaab Somalia, ujar para pejabat AS pada Senin (9/1/2012).
Craig Baxam (24), secara diam-diam memeluk Islam setelah membaca dengan teliti sebuah situs Islam saat ia dikirim ke Korea Selatan dan keluar dari tubuh militer AS beberapa hari kemudian di bulan Juli 2011 dan kembali ke Amerika Serikat, ujar Departemen Kehakiman.
Baxam ditangkap pada 23 Desember lalu saat berada di atas bus di dekat kota Mombasa, Kenya, setelah mengambil tabungannya yang tersisa sekitar 600-700 USD untuk diberikan kepada Al Shabaab.
Dia yang sebelumnya pernah berada di Irak setelah menyelesaikan delapan bulan pelatihan lanjutan untuk kriptologi dan intelijen, rencananya akan diseret ke pengadilan di dekat Washington dalam minggu ini.
“Keluhan tersebut menuduh Craig Baxam bermaksud melakukan perjalanan ke Somalia dan bergabung dengan organisasi ‘teroris’ Al shabaab,” ujar Jakra Rod Rosenstein dalam pernyataan tertulis Departemen Kehakiman.
“Baxam ditangkap di Kenya sebelum ia mencapai Somalia dan tidak ada yang tuduhan siapapun yang membantu dia.”
Baxam berasal dari Laurel, sebuah kota di Maryland di dekat ibukota AS, diinterogasi oleh polisi “anti-teror” Kenya dan FBI di Nairobi sebelum dinaikkan ke pesawat dan kembali ke Amerika Serikat untuk diadili.
Jika benar terbukti ia akan bergabung dengan Al Shabaab, pengadilan thagut AS akan menjatuhkan hukuman maksimal 15 tahun penjara diikuti dengan tiga tahun diawasi setelah dibebaskan. (haninmazaya/arrahmah.com)