KAIRO (Arrahmah.com) – Seorang mahasiswa tewas pada Senin (14/4/2014) dalam bentrokan antara polisi dan pendukung Ikhwanul Muslimin di Universitas Kairo, seorang dokter mengatakan, dalam aksi protes yang disebut sebagai perlawanan terhadap pemerintah yang didukung militer.
Pasukan keamanan menembakkan gas air mata kepada pengunjuk rasa. Seorang wartawan koran lokal terluka terkena tembakan, sebagaimana dilaporkan oleh Reuters.
Pada saat negara bersikap keras terhadap Ikhwanul Muslimin, universitas Kairo telah menjadi arena utama untuk melakukan protes oleh pendukung mantan Presiden Muhammad Mursi, yang digulingkan militer Juli lalu. Protes sering mengakibatkan konfrontasi antara pasukan keamanan dan demonstran.
Aliansi Nasional Anti-Kudeta menyerukan untuk menggelar aksi “pelawanan tanpa kekerasan dan revolusi besar sebagai bentuk solidaritas terhadap keluarga para tahanan dan para syuhada” pada Senin (14/4).
Seorang petugas medis, yang menolak memberikan namanya, mengatakan bahwa jenazah mahasiswa tersebut telah dibawa ke rumah sakit kampus. Meninggalnya mahasiswa tersebut juga dilaporkan oleh situs surat kabar resmi Al-Ahram.
Dalam sebuah pernyataan, Menteri Dalam Negeri Mesir mengatakan bahwa polisi telah menggunakan gas air mata dan enam mahasiswa yang merupakan anggota Ikhwanul Muslimin ditangkap.
(ameera/arrahmah.com)