YERUSALEM (Arrahmah.com) – Seorang mahasiswa Palestina menderita luka serius setelah dipukul di kepalanya dengan tabung gas air mata yang ditembakkan oleh tentara Israel selama aksi protes di Tepi Barat.
Insiden ini terjadi pada hari Senin (5/3/2012) setelah pasukan Israel menggunakan gas air mata untuk membubarkan demonstrasi mendukung seorang tahanan perempuan yang mogok makan di kota Ramallah.
Petugas medis mengatakan bahwa Mohammed Abu Awad (20) tetap dalam kondisi kritis di rumah sakit Ramallah.
Militer Israel mengklaim bahwa pasukannya menembaki demonstran karena demonstran melempar batu terlebih dahulu pada sebuah pos IDF yang terletak lima kilometer di utara Ramallah.
Tidak sedikit warga Palestina mengadakan demonstrasi untuk menyuarakan dukungan pada Hanaa al-Shalabi, seorang tahanan yang telah mogok makan sejak 16 Februari untuk memprotes “penahanan administratif”.
Hanaa merupakan salah satu tahanan yang ditangkap kembali oleh pasukan Israel selama beberapa minggu terakhir. Para tahanan dibebaskan dari penjara-penjara Israel pada bulan Oktober dan Desember tahun lalu berdasarkan kesepakatan yang dimediasi oleh Mesir untuk membebaskan 1.027 tahanan Palestina sebagai ganti Gilad Shalit, tentara Israel yang ditahan Hamas.
Amnesty International dan Human Rights Watch telah berulang kali meminta pemerintah Israel untuk segera membebaskan para tahanan Palestina yang ditahan secara administratif.
Menurut Biro Pusat Statistik Palestina dan kelompok advokasi tahanan, saat ini ada lebih dari 6.000 tahanan Palestina di penjara Israel. Banyak dari mereka telah ditangkap tanpa tuduhan atau pengadilan. Sumber-sumber independen menyebutkan jumlah para narapidana adalah sekitar 11.000 orang. (althaf/arrahmah.com)