SHO’DAH (Arrahmah.com) – Sumber-sumber lokal di distrik Damaj, propinsi Sho’dah menyebutkan pada hari Ahad (4/12/2011) bahwa komandan militer milisi Syi’ah Houtsi yang memblokade dan menyerang kaum muslimin sunni di distrik Damaj, Abu Ali al-Hakim, tewas akibat ranjau yang ditanam oleh kelompok bersenjata penduduk Damaj.
Sumber-sumber tersebut mengungkapkan, komandan militer milisi Syi’ah Houtsi yang juga menjadi penguasa sebenarnya dari propinsi Sho’dah tersebut tewas dalam perjalanan menuju distrik Kataf, untuk mengendalikan pertempuran milisi Syiah melawan suku-suku setempat yang hendak menolong kaum muslimin di distrik Damaj.
Sementara itu kelompok sunni Jama’ah Anshar Sunnah beserta para pemuda distrik Damaj melancarkan serangan balasan terhadap milisi Syiah Houtsi, yang menewaskan sekitar 25 milisi Syiah tersebut.
Tewasnya seorang komandan dan beberapa anggota milisi telah meledakkan kemarahan milisi Syiah dukungan Iran tersebut. Setelah tembak-menembak berhenti selama beberapa jam oleh diplomasi Palang Merah Yaman dan gubernur Faris Manna’, Ahad sore (4/12/2011) kemarin milisi Syiah kembali menghujani kaum muslimin Damaj dengan tembakan persejataan berat dan mortar.
Diplomasi yang menghentikan baku tembak selama beberapa jam telah memberi peluang kepada Palang Merah untuk mengirimkan bantuan obat-obatan dan makanan bagi penduduk muslim Damaj.
Juru bicara kelompok Salafi Yaman di Damaj, Abu Ismail menjelaskan bahwa milisi Syiah Houtsi telah menempatkan persenjataan berat di sekeliling Damaj untuk mengetatkan blokade dan membantai kaum muslimin Damaj. Penempatan persenjataan berat yang paling menojol terjadi di arah Jamimah. Di kawasan itu, Milisi Syiah Houtsi menempatkan meriam anti pesawat udara (anti air-craft), meriam mortar kaliber 23, meriam mortar kaliber B-10, meriam Howen, pelontar roket, dan kendaraan militer Hamer.
Meski blokade total dan serangan mematikan milisi Syiah Houtsi terhadap kaum muslimin di distrik Damaj, propinsi Sho’dah sudah berjalan selama 50an hari, namun pemerintah Yaman dan militer Yaman dari pusat Shan’a maupun popinsi Sho’dah tidak tergerak sedikit pun untuk menolong rakyatnya dan mencegah kebiadaban milisi Syiah dukungan Iran tersebut. Mereka hanya memikirkan keselamatan kekuasaannya sendiri dan sedikit pun tidak peduli dengan bencana yang dialami rakyatnya sendiri.
(muhib al-majdi/arrahmah.com)