PAKISTAN (Arrahmah.id) — Seorang guru di sekolah khusus perempuan di Pakistan diduga digorok oleh rekan gurunya dan dua siswa yang menuduhnya menistakan agama, menurut keterangan kepolisian.
Insiden terbaru ini terjadi pada Selasa (29/3/2022) di Dera Ismail Khan, Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, yang berdekatan dengan perbatasan Afghanistan.
Polisi mengatakan, dua siswa dan seorang guru tiba-tiba menyergap Safoora Bibi di gerbang utama sekolah dan menyerangnya menggunakan pisau dan tongkat.
“Dia mati setelah tenggorokannya digorok,” kata pejabat kepolisian, Saghir Ahmed kepada AFP (30/3).
Polisi mengatakan, tersangka utama adalah seorang guru yang merencanakan penyerangan tersebut Umra Aman (24) dengan dua keponakan perempuannya Razia Hanfi (21) danAisha Nomani (17) yang bersekolah di Jamia Islamia Falahul Binaat.
Dikutip dari Al Jazeera (31/3), dua gadis itu menyampaikan kepada polisi, keluarganya itu bermimpi korban “melakukan penistaan” terhadap Nabi Muhammad. Polisi menambahkan, mereka juga menyelidiki apakah tersangka utama, Umra Aman, memiliki dendam pribadi.
Azeem Khan, pejabat kepolisian lainnya, membenarkan rincian tersebut.
Tahun lalu, seorang manajer pabrik asal Sri Lanka yang bekerja di Pakistan dikeroyok hingga tewas dan dibakar massa setelah melakukan penistaan agama.
Sejak 1990, sedikitnya 82 orang dibunuh atas dugaan penistaan agama di Pakistan, menurut data Al Jazeera. Lima pembunuhan itu terjadi tahun lalu, termasuk massa yang melemparkan batu dan membakar korban hingga tewas. (hanoum/arrahmah.id)