OTTAWA (Arrahmah.com) – Ketika seorang dokter gigi Ottawa, Mandana Nikoui, memeriksa gigi Kays Haidar yang berusia delapan tahun, dan adiknya Majd yang berusia tujuh tahun, dia tidak kuasa menahan tangisnya.
Dia mengungkapkan, selama bertahun-tahun dia bekerja sebagai dokter gigi anak, dia tidak pernah melihat mulut anak dengan begitu banyak rongga dan masalah lainnya.
Nikoui kata bahwa gigi anak laki-laki itu mengalami kerusakan yang parah.
“Mereka membutuhkan perhatian medis segera,” kata Nikoui, sebagaimana dilansir oleh Orient Net, Ahad (6/3/2016).
Orang tua Kays dan Majd melarikan diri dari Suriah satu setengah tahun yang lalu. Keluarga itu bersembunyi di Lebanon, hidup dalam kondisi menyedihkan hingga akhirnya mereka dipilih untuk datang ke Kanada sebagai bagian dari program yang disponsori pemerintah Kanada.
Keluarga itu tiba di Ottawa sebulan setengah yang lalu dan menjalani pemeriksaan medis di klinik yang dikelola pemerintah beberapa minggu yang lalu.
Pusat Kesehatan Masyarakat Ottawa mengelola klinik gratis ini setiap Jum’at sampai akhir Mei.
Empat puluh pengungsi – orang dewasa dan anak-anak – mendatangi klinik Jum’at itu di dua lokasi di Ottawa.
Tiga staff tim dokter gigi OPH mendapatkan bantuan dari dokter gigi lain yang merelakan waktu mereka untuk membantu pengungsi Suriah.
Setelah pemeriksaan awal mereka, banyak dari para pengungsi harus bolak balik ke klinik itu untuk mendapatkan perawatan gigi lebih lanjut.
“Bila Anda melihat orang-orang yang hidup di negara yang dilanda perang yang kemudian tinggal di kamp-kamp pengungsi, mereka tidak bisa memberikan perawatan yang diperlukan,” kata Aaron Burry, petugas kesehatan gigi di Ottawa.
“Mereka tidak bisa merawat diri mereka sehingga mereka menghadapi masalah gigi yang lebih banyak daripada populasi pada umumnya,” ungkap Burry.
(ameera/arrahmah.com)