BAHRAIN (Arrahmah.com) – Otoritas rezim Bahrain mengatakan bahwa seorang demonstran remaja, Muhammad Ali Ya’qhoub, telah meninggal di dalam tahanan polisi rezim. Namun para aktivis melaporkan, bahwa Ali Ya’qhoub meninggal karena ditabrak hingga meninggal oleh kendaraan patroli polisi rezim.
Kementrian rezim Bahrain mengeluarkan pernyataan secara online, mengklaim bahwa polisi menangkap seorang pria atas “tindakan vandalisme” di daerah sentral negara itu, Sitra.
“dia meninggal di rumah sakit dan penuntutan publik telah diberitahu”, kata pernyataan itu.
Tetapi Matar, seorang pejabat senior dari kelompok oposisi al-Wefaq, mengatakan, Muhammad Ali Ya’qhoub dikejar oleh kendaraan polisi dan tubuhnya terhimpit diantara dua kendaraan polisi yang mengikutinya.
“alih-alih menerima perawatan medis yang diperlukan, polisi membawanya ke halaman di sebrang stasiun polisi Sitra dimana ia disiksa disana”, katanya.
Ali Ya’qhoub meninggal setelah jenazah seorang demnstran lainnya, yang diidentifikasi sebagai Saeed Fakher, ditemukan sehari setelah penangkapannya, tanda mengerikan pada tubuhnya menunjukkan bahwa ia adalah yang terakhir dari para demonstran yang meninggal akibat penyiksaan di penjara.
Revolusi Bahrain telah dimulai sejak pertengahan Februari 2011 lalu, para demonstran ditumpas dengan brutal oleh kediktatoran keluarga Al Khalifa.
Puluhan orang telah tewas dan melukai banyak lainnya akibat kebrutalan pasukan rezim.
(siraaj/arrahmah.com)