KAIRO (Arrahmah.com) – Seorang bocah lelaki Mesir berusia 12 tahun meninggal pada Senin (27/9/2020) karena serangan jantung mendadak setelah memainkan game online yang dikenal sebagai PUBG selama berjam-jam tanpa istirahat, menurut laporan media lokal, sebagaimana dikutip MEMO.
Anak itu dirawat di Rumah Sakit Al-Salam di Port Said namun Departemen Darurat di Direktorat Kesehatan mengonfirmasi bahwa dia telah meninggal sebelum mencapai rumah sakit.
Pernyataan itu menambahkan bahwa pemeriksaan awal koroner telah mengaitkan penyebab kematian dengan peningkatan tekanan darah secara tiba-tiba karena kelebihan berat badan.
Menurut Egypt Independent, orang tua anak tersebut menemukan jenazah anaknya di samping ponselnya, dengan permainan PUBG yang masih aktif.
Pada tahun 2018 seorang guru di Mesir ditikam beberapa kali hingga mati oleh siswanya yang berusia 16 tahun yang mengklaim permainan PUBG membuatnya melakukan kejahatan.
Anak itu mengatakan, membunuh orang adalah salah satu tujuan utama permainan dan membayangkan dia hadir di dalam permainan tersebut.
Tahun lalu, seorang bocah lelaki di Mesir berusia 14 tahun menikam temannya setelah perkelahian terjadi di antara mereka selama permainan.
Al-Azhar telah mengeluarkan peringatan terhadap bahaya game online untuk anak-anak dan menerbitkan kembali fatwa yang melarang bermain PUBG mengutip beberaka kamus kematian sebelumnya yang disebut terkait dengan bermain game tersebut.
Al-Azhar berpesan kepada para orang tua untuk memantau anak sepanjang waktu, memeriksa aplikasi seluler yang mereka gunakan, membatasi waktu yang mereka habiskan di perangkat mereka dan mendorong aktivitas lain seperti olahraga dan belajar.
(ameera/arrahmah.com)