Sebagaimana dilaporkan sumber-sumber pemberitaan Palestina, jet-jet tempur F-16 dan helikopter Apache militer Israel yang difasilitasi dengan bom pintar GBU-39, membombardir rumah-rumah penduduk, termasuk wanita dan anak-anak tak berdosa adalah senjata-senjata buatan Amerika.
Koran Israel, Haaretz, mengklaim, bom pintar GBU-39 yang digunakan mengebom Gaza adalah senjata buatan AS dengan berat 113 kilogram. Senjata ini, semenjak Sabtu pecan lalu terus membidik pusat-pusat sensitif pemerintah, infratruktur dan pos-pos para pejuang Palestina dan warga.
Bom pintar, GBU-39 pertama kali diserahkan Amemrika kepada Zionis-Israel pada pertengahan bulan Desember lalu.
Dalam serangan Zionis ke Gaza, lima hari terakhir, minimal 400 warga Palestina telah gugur syahid dan 1900 lainnya cidera.
Lobi Zionis
Sebagaimana diketahui, Israel adalah satu-satunya negara “parasit” penerima bantuan terbesar dari Amerika. Dengan mengandalkan Amerika, negara ini memanfaatkan tangan kotor lobi Zionis menggerogoti kekayaan Amerika.
Hingga saat ini, Israel menjadi negara penerima bantuan AS terbesar sejak Perang Dunia II. Dengan total bantuan hingga kini sedikitnya mencapai US$ 140 miliar atau sekitar Rp 1.260 triliun, sepertiga dari jumlah seluruh bantuan luar negeri Amerika.
Menariknya, semua pemberitan dari AS itu dihitung gratis. Lebih hebat lagi, untuk semua bantuan gratisnya itu, Israel tidak perlu dan tak pernah menjelaskan untuk apa saja bantuan dialokasikan.
Termasuk keistimewaan dalam bidang militer, di mana Israel bisa membeli peralatan langsung ke pabrik senjata Amerika, tanpa melalui Pentagon, sebagai diperlakukan pada negara-negara lain. Tapi Israel lebih suka berbelanja di dalam negeri.
Kekuasaan ini diperolah karena pengaruh Komite Urusan Publik Amerika Israel (AIPAC), Komite Amerika Yahudi (AJC), dan Liga Anti Penistaan (ADL), sebuah kelompok Yahudi penekan yang paling ditakuti Amerika. [hidayatullah]