SANA’A (Arrahmah.com) – Mujahidin Al Qaeda Semenanjung Arab (AQAP) yang berbasis di Yaman telah mengumumkan bahwa salah seorang pemimpin mereka syahid (in syaa Allah) dalam serangan pengecut drone AS, menurut pernyataan yang dipublikasikan secara online.
Mereka mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Selasa (14/4/2015) bahwa Ibrahim al-Rubaish rahimahulah telah gugur dalam serangan pesawat tak berawak dua hari sebelumnya. Mujahidin AQP tidak mengatakan di mana serangan terjadi, lansir Al Jazeera.
Al-Rubaish dihargai 5 juta USD untuk informasi mengenai keberadaannya.
Kematian al-Rubaish menjadi tanda bahwa program pesawat tak berawak AS di Yaman masih terus berlanjut meskipun penasehat militer Amerika di negara tersebut telah dievakuasi.
Para pejabat Yaman dan AS tidak memberikan komentar segera mengenai pengumuman tersebut.
Pernyataan oleh AQAP menambahkan bahwa al-Rubaish yang berasal dari wilayah Qassim di Arab Saudi telah menghabiskan dua dekade dalam hidupnya untuk berjihad, melawan Amerika dan agen-agennya. Dia pertama kali berperang di Afghanistan sebelum ditangkap dan ditahan di penjara yang terkenal sangat kejam, Guantanamo, selama beberapa tahun sebelum ia bergabung dengan Al Qaeda.
Reporter Al Jazeera yang melaporkan langsung dari Yaman mengatakan al-Rubaish adalah seorang yang memiliki pengaruh besar di antara pejuang Al Qaeda Yaman.
“Dia sangat kharismatik,” ujarnya. “Dia adalah seseorang yang sangat berperan dalam gelombang perekrutan pejuang di Yaman.”
Al-Rubaish dilaporkan telah menyeru rakyat Yaman untuk berperang di Suriah dan baru-baru ini menyeru pembunuhan pemimpin Syi’ah Houtsi dan mantan presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh. (haninmazaya/arrahmah.com)