STOCKHOLM (Arrahmah.com) – Seorang seniman Swedia yang sentimen pada Muslim dengan menggambarkan Nabi Muhammad SAW sebagai anjing, diserang pada Selasa (11/5) saat memberikan kuliah umum mengenai kebebasan seni di sebuah universitas di Swedia.
Lars Vilks mengatakan kepada Associated Press, seorang mahasiswa di barisan depan berlari ke arahnya dan memukul kepalanya saat memberi kuliah, kacamatanya rusak dan ia terluka. Saat ini masih belum jelas apa yang terjadi pada penyerang.
Vilks mengaku telah menghadapi berbagai ancaman atas gambar kontroversialnya, tapi insiden hari Selasa adalah serangan fisik pertama kali yang ia dapatkan.
Awal tahun ini, sejumlah analis AS mengatakan bahwa Vilks merupakan target dari rencana pembunuhan yang diduga melibatkan Colleen LaRose, seorang wanita Amerika yang dijuluki dirinya sendiri “Jihad Jane,” dan yang sekarang menghadapi kehidupan di penjara.
Vilks mengatakan sekelompok orang berteriak dari barisan belakang dan mencoba untuk mengganggu ceramah sebelum insiden penyerangan terhadap dirinya terjadi di Universitas Uppsala.
Banyak dari peserta kuliah merangsek ke depan ruangan setelah serangan itu dan bentrok dengan penjaga keamanan saat Vilks meninggalkan ruangan tersebut, katanya.
Juru bicara Universitas Uppsala, Pernilla Bjork, Vilks saat itu mempertunjukkan film provokatif dengan konten porono pada mahasiswa ketika penyerang berlari dan meninju wajahnya.
Kantor berita Swedia TT kata polisi menahan dua orang selama keributan. Juru bicara polisi Uppsala Jonas Eronen mengatakan dia tidak bisa berkomentar karena ia tidak memiliki informasi yang cukup tentang insiden itu.
Pihak universitas mengatakan telah terjadi demonstrasi damai oleh umat Islam di luar kampus sebelum Vilks mulai menyampaikan ‘ceramah’-nya, dan ada sekitar 250 orang yang menghadiri ceramahnya.
Bjork mengatakan, universitas telah berhubungan dengan polisi dan penjaga keamanan sebelum kuliah Vilks untuk memastikan keamanannya.
“Kami pikir itu tugas kami sebagai universitas yang untuk membahas isu-isu yang kontroversial,” katanya. “Kami sangat menyayangkan bahwa hal ini telah menghasilkan kekerasan.”
Vilks membuat sketsa kasar lebih dari setahun setelah 12 surat kabar Denmark menampilkan kartun Nabi SAW memicu protes dan kemarahan di sejumlah negeri Muslim pada tahun 2006.
Sebuah surat kabar Swedia kembali mencetak ulang gambar tersebut, yang menyebabkan protes lebih lanjut, dan menghidupkan kembali sebuah perdebatan yang sengit di Barat dan dunia Muslim tentang sensitivitas agama dan batas kebebasan berbicara.
Hal ini juga menyebabkan banyak ancaman kematian terhadap Vilks, yang sementara pindah ke lokasi rahasia setelah al-Qaida di Irak mengumumkan akan memberikan imbalan $ 100.000 untuk siapa saja yang bisa memenggal kepalanya pada bulan September 2007. (althaf/ans/arrahmah.com)