KABUL (Arrahmah.com) – Menteri Keuangan negara boneka Afghanistan mengatakan kebuntuan atas pemilihan presiden yang dipersengketakan telah menelan biaya sebesar 5 milyar USD.
Omar Zakhilwal mengatakan kepada BBC ia harus memotong gaji dan memberhentikan pegawai pemerintah jika krisis tidak diselesaikan pada akhir bulan.
Investasi asing telah berhenti dan pendapatan pemerintah jatuh tajam sejak pemilihan pada April lalu, lanjutnya.
Dua kandidat telah mengklaim kemenangan dan sejauh ini gagal mencapai kesepakatan mengenai pemerintah persatuan nasional,
lansir BBC.
Audit suara masih berlangsung, namun wartawan BBC di Kabul mengatakan audit bisa menghabiskan waktu berminggu-minggu untuk menyelesaikannya.
Sengketa pemilihan presiden di Afghanistan telah memperburuk krisis dan harga sembako meningkat tajam di wilayah yang masih dikuasai oleh pemerintah boneka. Sementara itu, Mujahidin Imarah Islam Afghanistan terus mengalami kemenangan dan berhasil merebut wilayah di selatan dan timur Afghanistan.
Zakhilwal menegaskan bahwa ia telah memotong pengeluaran belanja non-esensial yang memiliki efek depresi kepada ekonomi dan ketidakpastian politik terus berdampai di setiap sudut ekonomi. (haninmazaya/arrahmah.com)