ALGIERS (Arrahmah.com) – Aljazair dapat meningkatkan perselisihannya dengan Maroko dan mengambil lebih banyak langkah setelah memutuskan hubungan dan menutup wilayah udaranya, tutur seorang diplomat Aljazair hari ini (25/9/2021).
“Penerapan langkah-langkah tambahan tidak dapat dikesampingkan,” Amar Belani, pejabat Kementerian Luar Negeri yang bertanggung jawab untuk negara-negara Maghreb, mengatakan kepada Reuters tanpa mengatakan langkah-langkah lain apa yang mungkin dipertimbangkan tersebut.
Hubungan antara kedua tetangga Afrika Utara itu telah memburuk selama beberapa dekade dan perbatasan keduanya telah ditutup sejak 1994. Dan tahun lalu, hubungan Ajazair dan Maroko semakin rumit setelah sengketa wilayah Sahara Barat meledak lagi. Maroko menganggap Sahara Barat sebagai wilayahnya, tetapi gerakan Front Polisario yang didukung Aljazair mencari kemerdekaan wilayah tersebut.
Tahun lalu Polisario mengatakan akan melanjutkan perjuangan bersenjata setelah puluhan tahun gencatan senjata dan Amerika Serikat mengakui kedaulatan Maroko atas Sahara Barat dengan imbalan Rabat meningkatkan hubungan dengan negara pendudukan “Israel”.
Seorang diplomat Maroko telah mendukung seruan untuk penentuan nasib sendiri wilayah Kabylie di Aljazair, sesuatu yang disebut Aljazair sebagai campur tangan yang tidak dapat diterima dalam urusan internalnya.
Algiers juga menuduh Rabat mendukung MAK, sebuah kelompok separatis yang telah dinyatakan pemerintah sebagai organisasi teroris. Pihak berwenang menyalahkan kelompok itu atas kebakaran hutan di Kabylie, yang menewaskan sedikitnya 65 orang. MAK telah membantah tuduhan itu.
Pada tanggal 24 Agustus Aljazair memutuskan hubungan diplomatik dengan Maroko, dengan alasan dugaan dukungan untuk MAK, serta Sahara Barat dan isu-isu lainnya.
Maroko mengatakan sebagai tanggapan bahwa Aljazair tidak dapat dibenarkan dalam memutuskan hubungan dan argumennya “salah dan bahkan tidak masuk akal”.
Raja Maroko Mohammed telah menyerukan agar perbatasan dibuka kembali dan hubungan ditingkatkan, dan menawarkan untuk membantu Aljazair mengatasi kebakaran hutannya – tawaran yang sama sekali tidak digubris Aljazair.
Aljazair telah mengindikasikan tidak akan memperbarui kontrak pasokan gas dan pada Rabu (22/9) mengatakan akan menutup wilayah udaranya untuk semua penerbangan Maroko, tindakan yang menurut sumber-sumber Maroko akan memiliki dampak praktis yang kecil.
“Aljazair akan menunjukkan kewaspadaan ekstrim dan ketegasan mutlak untuk melindungi wilayah nasionalnya,” kata Belani kepada Reuters. (Althaf/arrahmah.com)