AVIGNON (Arrahmah.com) – Petugas polisi menembak mati seorang pria pada Kamis pagi (29/10/2020) di Allee Alphandery, distrik Montfavet, Avignon. Menurut sumber polisi, pria itu mengancam orang-orang di jalan dengan pistol.
Menurut seorang saksi, sebagaimana dilansir France3 Region (29/10), pria yang sebelumnya diduga itu berusia tiga puluhan tetapi penduduk sekitar tidak mengenalnya.
“Pria itu menyerang mereka dengan senjatanya dan dibunuh oleh polisi,” kata juru bicara polisi Avignon. “Tidak ada korban luka.”
Tiba di tempat kejadian pada penghujung pagi, jaksa penuntut umum Philippe Guémas mengatakan bahwa pria tersebut “tidak pernah berteriak Allahu Akbar, dia tidak pernah bersenjata pisau”.
Diketahui, pria tersebut adalah orang Prancis, lahir di Prancis, berusia 33 tahun, dan tidak ada hubungannya dengan Muslim.
Menurut informasi dari Mediapart, pria bersenjata itu mengenakan jaket biru bertuliskan “Defend Europe”, sebuah slogan khas kelompok ekstrim sayap kanan, Generation Identity.
Dalam jumpa persnya, jaksa penuntut mengatakan bahwa seorang saksi telah mengatakan bahwa pelaku melakukan penghormatan ala Nazi. Investigasi terus berlanjut, kata penuntut.
Fakta-fakta ini muncul dalam konteks ketegangan yang tinggi, ketika dua jam sebelumnya, seorang pria membunuh setidaknya tiga orang, di distrik Jean Médecin, Nice, dan menyebabkan beberapa orang terluka.
Walikota Nice telah mengkonfirmasi kematian dua wanita dan seorang pria, penjaga Basilika Notre Dame de l’Assomption.
(hanoum/arrahmah.com)