BALOCHISTAN (Arrahmah.id) – Ledakan bom pinggir jalan menghantam sebuah kendaraan yang membawa seorang politisi lokal dan teman-temannya di barat daya Pakistan, menewaskan dia dan enam orang lainnya. Dalam pemboman lainnya, dua orang tewas di bagian barat laut negara itu.
Serangan yang menewaskan tujuh orang pada Senin (7/8/2023) terjadi di Kech, sebuah kota di provinsi Balochistan, kata polisi setempat Haider Ali.
Politisi yang terbunuh, Ishaq Yaqub, berasal dari Partai Awami Balochistan dan tidak jelas siapa yang berada di balik serangan tersebut, kata Ali, lansir Al Jazeera.
Selama bertahun-tahun, Balochistan telah menjadi tempat pemberontakan tingkat rendah oleh kelompok-kelompok separatis kecil dan kaum nasionalis yang mengeluhkan diskriminasi, dan menuntut pembagian yang lebih adil atas sumber daya dan kekayaan provinsi mereka.
Bom bunuh diri di Waziristan Utara
Pengeboman di Balochistan terjadi beberapa jam setelah seorang pengebom bunuh diri meledakkan kendaraannya yang sarat dengan bahan peledak sebelum waktunya di bekas kubu Taliban Pakistan, menewaskan sepasang suami istri yang sedang berada di dalam mobil di dekatnya.
Pejabat setempat Rehmant Ullah mengatakan bahwa pemboman tersebut terjadi di Waziristan Utara, sebuah distrik di provinsi Khyber Pakhtunkhwa di barat laut Pakistan, yang berbatasan dengan Afghanistan.
Dia mengatakan sebuah tim dari unit penjinak bom juga berada di dekat lokasi saat ledakan terjadi, namun mereka berhasil lolos tanpa cedera.
“Kami menduga bahwa pelaku bom bunuh diri meledakkan bahan peledaknya secara tidak sengaja atau terlalu cepat, namun ledakan tersebut menewaskan seorang pria dan istrinya yang mobilnya berada di dekat kendaraan pelaku saat ledakan terjadi,” ujar Ullah.
Tidak jelas siapa yang mengirim bom mobil ke daerah tersebut, namun kecurigaan mengarah kepada kelompok terlarang Taliban Pakistan, yang dikenal sebagai Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), yang telah meningkatkan serangan terhadap pasukan keamanan sejak tahun lalu.
Meskipun militer Pakistan mengklaim bahwa mereka telah membersihkan wilayah Waziristan Utara dan wilayah-wilayah bekas kesukuan lainnya dari para pejuang, kekerasan terus berlanjut, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa Taliban Pakistan berkumpul kembali di daerah tersebut. (haninmazaya/arrahmah.id)