YERUSALEM (Arrahmah.id) – Sembilan negara anggota Uni Eropa menolak tuduhan teroris yang dikeluarkan “Israel” terhadap enam organisasi hak asasi manusia (HAM) Palestina. Mereka menilai, tak ada bukti yang mendukung tuduhan “Israel” terhadap organisasi-organisasi tersebut.
Kesembilan negara yang terdiri dari Belgia, Denmark, Prancis, Jerman, Irlandia, Italia, Belanda, Spanyol dan Swedia juga akan mempertahankan kerja sama dengan enam organisasi HAM Palestina yang dicap “teroris” oleh “Israel”.
“Tidak ada informasi substansial yang diterima dari ‘Israel’ yang akan membenarkan peninjauan kebijakan kami terhadap enam lembaga swadaya masyarakat (LSM) Palestina berdasarkan keputusan ‘Israel’ untuk menunjuk LSM-LSM ini sebagai ‘organisasi teroris’ pada Oktober 2021,” kata kementerian luar negeri sembilan negara tersebut dalam sebuah pernyataan bersama, pada Selasa (12/7/2022), dikutip Al Arabiya.
Sembilan negara Eropa tersebut mengungkapkan, jika memang ada bukti yang menunjukkan bahwa enam organisasi HAM Palestina tersebut terlibat aktivitas “teror”, mereka akan menyesuaikan sikap dan pendekatan.
“Dengan tidak adanya bukti seperti itu, kami akan melanjutkan kerja sama serta dukungan kuat kami untuk masyarakat sipil di wilayah Palestina yang diduduki,” kata mereka.
Mereka menilai, masyarakat sipil yang bebas dan kuat sangat diperlukan untuk mempromosikan nilai-nilai demokrasi serta solusi dua negara bagi “Israel”-Palestina.
Pada Oktober tahun lalu, Kementerian Kehakiman “Israel” telah melarang kegiatan enam organisasi HAM Palestina, yakni Addameer Prisoner Support and Human Rights, Al-Haq, the Bisan Center for Research and Development, Defense for Children Palestine, Union of Agricultural Work Committees, dan the Union of Palestinian Women’s Committees.
Mereka dicap sebagai kelompok teror karena dituding memiliki hubungan dengan Popular Front for the Liberation of Palestine (PFLP), faksi garis keras yang tidak mengakui negara “Israel”.
PFLP sendiri terdaftar sebagai organisasi teroris di bawah hukum Amerika Serikat dan Uni Eropa. (rafa/arrahmah.id)