LONDON (Arrahmah.com) – Inggris mengumumkan pada Rabu (26/10/2016) bahwa ia akan mengirimkan jet tempur ke Rumania pada tahun 2017 dan Amerika Serikat berjanji akan mengerahkan pasukan, tank dan artileri ke Polandia dalam pengembangan militer NATO terbesar di perbatasan Rusia sejak Perang Dingin.
Jerman, Kanada dan sekutu NATO lainnya juga berjanji akan mengerahkan pasukannya pada pertemuan menteri pertahanan di Brussels pada hari yang sama saat dua kapal perang Rusia yang dipersenjatai dengan rudal jelajah memasuki Laut Baltik antara Swedia dan Denmark, semakin memicu ketegangan Timur-Barat.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengklaim bahwa pengerahan sebanyak 4.000 pasukan di Baltik dan Eropa Timur adalah respon terhadap 330.000 tentara Rusia yang ditempatkan di sisi barat Rusia dekat Moskow.
“Bulan ini saja, Rusia telah mengerahkan rudal Iskander berkemampuan nuklir ke Kaliningrad dan menangguhkan perjanjian plutonium senjata dengan Amerika Serikat,” kata Stoltenberg. Dia juga menuding Rusia mendukung oposisi bersenjata di Ukraina.
Rudal-rudal balistik tersebut bisa mencapai target di Polandia dan Baltik, meskipun para pejabat NATO menolak mengatakan apakah Rusia telah memindahkan hulu ledak nuklirnya ke Kaliningrad.
NATO berencana akan menyiapkan empat kelompok pertempuran dengan total sekitar 4.000 tentara dari awal tahun depan, yang didukung oleh kekuatan pasukan reaksi cepat sebanyak 40.000 orang.
Menteri Pertahanan AS Ash Carter mengumumkan bahwa “satuan tugas batalion siap tempur” yang berjumlah sekitar 900 tentara akan dikirim ke timur Polandia, serta pasukan lainnya yang terpisah yang dilengkapi dengan tank dan alat berat lainnya akan bergerak ke seluruh Eropa timur.
“Ini sinyal utama dari komitmen AS untuk memperkuat pencegahan di sini,” kata Carter.
Menteri Pertahanan Inggris Michael Fallon mengatakan bahwa Inggris akan mengirim batalion yang terdiri dari 800 pasukan pilihan ke Estonia, yang didukung oleh pasukan Perancis dan Denmark, mulai bulan Mei. Amerika Serikat ingin mengerahkan pasukannya pada bulan Juni.
London juga mengirimkan pesawat tempur Typhoon ke Rumania untuk berpatroli di sekitar Laut Hitam, sebagian untu mendukung Turki.
“Meskipun kami meninggalkan Uni Eropa, kami akan berbuat lebih banyak untuk membantu mengamankan sisi-sisi timur dan selatan NATO,” kata Fallon.
(ameera/arrahmah.com)