KIRKUK (Arrahmah.com) – Pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat di Irak menarik diri pada Ahad (29/3/2020) dari pangkalan militer di utara negara itu.
Pangkalan udara K1 adalah situs ketiga pasukan koalisi yang meninggalkan Irak bulan ini, sejalan dengan rencana AS untuk mengonsolidasikan pasukannya di dua lokasi di Irak, lansir Al Jazeera.
Serangan roket di pangkalan itu pada akhir Desember telah menewaskan seorang kontraktor Amerika dan menyebabkan serangkaian serangan antara AS dan kelompok-kelompok milisi Irak yang didukung Iran. Serangan-serangan itu berpuncak pada pembunuhan yang diarahkan oleh AS terhadap Jenderal Iran Qassem Soleimani dan seorang pemimpin senior milisi Irak, Abu Mahdi Al-Muhandis.
Pasukan koalisi menyerahkan pangkalan K1 di provinsi Kirkuk, Irak utara kepada militer Irak, menurut pernyataan koalisi. Setidaknya peralatan militer senilai 1,1 juta USD diberikan ke Irak ketika 300 personel koalisi pergi.
K1 telah menjadi rumah bagi pasukan koalisi sejak 2017 untuk memulai operasi melawan ISIS di daerah pegunungan terdekat. Daerah di selatan Kirkuk, dan utara provinsi Diyala, provinsi Salahuddin dan Nineveh yang berdekatan tetap menjadi pusat kegiatan ISIS.
Bentangan wilayah ini juga diperdebatkan antara pemerintah federal Irak dan wilayah otonomi Kurdi, yang telah menciptakan celah keamanan yang disebut-sebut menguntungkan pejuang ISIS. (haninmazaya/arrahmah.com)