MAKASSAR (Arrahmah.com) – Puluhan massa yang menamakan diri Aliansi Mahasiswa Peduli Perawat melakukan aksi demonstrasi di depan kantor gubernur Sulsel, Rabu (26/9). Demonstrasi tersebut terkait penolakan bakal diputarnya film Bangkitnya Suster Gepeng pada 11 Oktober di sejumlah bioskop tanah air.
Perwakilan aksi, Haeruddin Sammi, menyampaikan, mereka melakukan aksi sebagai bentuk protes bakal beredarnya film Suster Gepeng. Mereka menilai film-film itu hanya memberi efek negatif terhadap profesi keperawatan yang merupakan salah satu profesi mulia bagi kemanusiaan.
“Kami menilai film Suster Gepeng telah melakukan ekploitasi ikon profesi keperawatan yang ada pada sampul film. Sampul film terdapat logo kesehatan yang sudah jelas merupakan logo kebanggaan besar bagi tenaga medis khususnya profesi keperawatan. Film ini, dan sejenisnya merupakan bentuk diskrimasi terhadap profesi perawat,” ujar Haeruddin seperti dilansir JPNN.
Irwan Tahir, manambahkan, sutradara film tersebut sama sekali tidak melakukan pemberiatahuan kepada lembaga profesi tentang pemakaian ikon atau simbol profesi keperawatan. Film tersebut, kata dia, telah membuat profesi perawat mengalami degradasi.
“Terjadi semacam eksploitasi dan merusak citra perawat dengan jamaknya film-film horor tentang suster. Jika melihat film-film yang beredar, mulai dari Suster Ngesot, Suster Keramas, dan sekarang hadir lagi Suster Ngesot. Semuanya menggambarkan sensualitas dan eksplotasi perempuan. Seolah profesi suster identik dengan pornografi dan pornoaksi. Ini tentu sangat menyinggung profesi kemanusiaan ini,” tegasnya.
Desrianto menambahkan, film-film semacam itu justru membodohi masyarakat di Indonesia. “Karena saat ini ada indikasi di negeri kita kata “suster” mengalami degradasi makna. Dalam cover film itu sudah sangat jelas logo palang merah yang merupakan logo kebanggaan perawat. Tapi logo itu telah diinjak-injak oleh para pembuat film,” sesalnya.
Sebelumnya, demonstran juga melakukan aksi unjuk rasa di bawah fly over. Mereka membakar ban dan berorasi di lokasi itu. Selain meminta film Bangkitnya Suster Gepeng ditarik, pengunjuk rasa juga mendesak agar RUU Keperawatan segera disahkan. (bilal/arrahmah.com)