PALESTINA (Arrahmah.com) – Anggota Komite Eksekutif Fatah Mohammad Shtayyeh mengatakan bahwa “Israel” telah membunuh 31 warga Palestina, menangkap 500 lainnya dan menghancurkan 208 rumah warga Palestina sejak bulan Juli di mana pembicaraan damai Palestina-“Israel” diputuskan untuk dilanjutkan, lansir MEMO pada Sabtu (21/12/2013).
Berbicara kepada para diplomat dan wartawan di Bethlehem, Shtayyeh mengatakan : “Pembicaraan tersebut bertujuan untuk mengakhiri pendudukan dan mendirikan negara Palestina di perbatasan tahun 1967 dengan Yerusalem (Al-Quds) Timur sebagai ibukotanya. ” Dia menambahkan: “Hal ini bertentangan dengan apa yang diinginkan ‘Israel’.”
Dia mengatakan bahwa masyarakat internasional telah menyepakati solusi yang dicari oleh rakyat Palestina . Dia menyatakan “Israel” membahayakan solusi itu dan “mempertimbangkan membicarakan sebuah taktik sebelum masyarakat internasional dengan tujuan untuk memperluas pemukiman,”
Shtayyeh mengatakan : “Kami [Fatah dan Otoritas Palestina] tidak sedang mencari kesepakatan darurat. Kami mencari sebuah solusi yang dipertimbangkan dengan hati-hati dan komprehensif yang membawa keadilan bagi rakyat Palestina.”
Dia meminta badan-badan dunia untuk mengembangkan sikap mereka dengan memboikot pemukiman dan produk penjajah “Israel”.
Di depan dunia Arab, dia juga mengatakan bahwa Fatah dan Presiden Otorita Palestina Mahmoud Abbas akan ke Kairo untuk menempatkan perkembangan terbaru mengenai masalah ini sebelum para menteri luar negeri Arab. (banan/arrahmah.com)