DAMASKUS (Arrahmah.com) – Sedikitnya 10.000 keluarga di Kamp Yarmouk, kamp pengungsi di dekat Damaskus, tengah menghadapi resiko kematian karena kehausan dan epidemi jika pemutusan air berlanjut, ujar Asosiasi Palestina untuk Hak Asasi Manusia setelah sepuluh hari kamp tersebut kekurangan air.
Warga telah hidup tanpa air selama lebih dari sepuluh hari, karena rezim Nushairiyah yang dipimpin Assad telah memotong pasokan air dan melarang pendistribusian air di kamp yang diperangi, ujar laporan para aktivis Suriah.
Pernyataan oleh organisasi Hak Asasi Manusia internasional dan komunitas internasional meminta untuk menghentikan penderitaan rakyat Palestina yang hidup di kamp tersebut karena pengepungan brutal selama lebih dari 14 bulan oleh pasukan rezim Assad, lansir Zaman Alwasl.
Asosiasi mengatakan bahwa apa yang terjadi adalah pelanggaran serius terhadap hukum internasional di mana disebutkan bahwa perawatan terhadap manusia yang sesuai termasuk menyediakan warga sipil kebutuhan dasar untuk bertahan hidup seperti makanan, obat-obatan, tempat berlindung dan air minum yang bersih. (haninmazaya/arrahmah.com)