NABLUS (Arrahmah.com) – Dua siswa terluka ketika pemukim ilegal ekstrimis Yahudi menyerang sekolah di dekat kota Nablus, Tepi Barat, menurut laporan Bulan Sabit Merah Palestina.
“Dua siswa terluka, satu dengan peluru tajam di tangannya dan satu lagi dengan batu di kepalanya,” ujar kelompok itu dalam sebuah pernyataan, menurut laporan Anadolu pada Rabu (7/11/2018).
“Tiga orang tua Palestina juga terluka dengan peluru karet ketika mereka mengevakuasi anak-anak mereka dari sekolah,” tambahnya.
Korban luka jatuh ketika sekelompok pemukim ilegal ekstrimis Yahudi menyerang sekolah di desa Qurif dekat Nablus, menurut Mazen Shihadeh, kepala dewan setempat.
“Para pemukim didukung oleh pasukan ‘Israel’ menembakkan peluru tajam, peluru karet dan gas air mata ke dalam sekolah,” ungkapnya.
Sekolah-sekolah Palestina telah lama menjadi korban kekerasan “Israel”. Sekolah Al-Laban Al-Sawiya di Nablus diserang oleh para pemukim ilegal ekstrimis Yahudi beberapa bulan lalu dan terus-menerus diserang oleh tentara “Israel”, menurut warga Palestina.
Sebuah sekolah Palestina di desa Khan Al-Ahmar juga menghadapi pembongkaran, bersama dengan desa Baudi di dekatnya.
Pada Februari lalu, kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan bahwa setidaknya 45 sekolah di Palestina menghadapi ancaman penghancuran oleh otoritas pendudukan.
Dalam sebuah pernyataan, koordinator aksi OCHA untuk wilayah Palestina yang diduduki, Roberto Valent menunjukkan bahwa sekolah Palestina di Yerusalem Timur telah dihancurkan oleh tentara “Israel” dan menambahkan bahwa pembongkaran dilakukan dengan dalih tidak adanya izin bangunan, yang hampir tidak mungkin diperoleh. (haninmazaya/arrahmah.com)