LILLE (Arrahmah.com) – Sekolah Menengah Averroes di Lille telah menjadi sorotan dalam satu dekade terakhir. Sepuluh tahun yang lalu, Averroes adalah sekolah Islam swasta pertama di Perancis dengan kurikulum nasional. Sekarang, sekolah tersebut telah menjadi salah satu dari sekolah unggulan di Negara itu, seperti dilansir Muslims Today pada Senin (1/4/2013).
Banyak guru sekolah menengah yang mencoba dengan keras menanamkan disiplin dan memberikan pengetahuan di kelas yang dipenuhi pemuda yang tertarik pada segala hal kecuali menghabiskan hari-hari mereka di ruang kelas.
Sebaliknya di Lycée Averroés (Sekolah Menengah Averroes) yang terletak di kota Lille, Prancis utara, para siswa-siswi -dengan banyak siswinya yang berkerudung- tekun berkonsentrasi pada tugas kelas mereka di bawah pengawasan guru-guru mereka.
Selama beberapa hari terakhir ini pun konsentrasi siswa tetap tidak berkurang meski banyak kamera dan kru media masa yang meliput di kelas-kelas mereka.
Averroes telah menarik cukup banyak perhatian di Perancis setelah sekolah Islam swasta ini berada di peringkat atas dalam daftar regional sekolah berkualitas dan berada di antara tiga besar dalam daftar nasional.
Sebagian besar siswa Perancis terdaftar di sekolah negeri, hanya sekitar 15 persen anak-anak di Perancis yang bersekolah di beberapa sekolah swasta.
Secara teori, semua sekolah umum harusnya memberikan kualitas pendidikan yang sama. Tapi seperti yang juga diketahui oleh setiap orangtua Perancis, hal itu tidak sepenuhnya benar. Sistem peringkat sekolah tahunan telah lama menampilkan beberapa sekolah menengah umum yang lebih dikenal seluruh negeri.
Selama beberapa tahun terakhir, sekolah-sekolah swasta – baik Katolik, Yahudi atau sekuler, dengan berbagai tingkat pendanaan negara – telah berusaha untuk menjadi sekolah menengah yang mendapat peringkat atas.
Peringkat teratas Sekolah Menengah Averroes telah mengejutkan seluruh Perancis karena sekolah ini menjadi sekolah Islam swasta yang telah memberikan pendidikan yang berkualitas untuk siswa-siswinya.
Sebagai rumah bagi penduduk Muslim terbesar di Eropa, Perancis telah sering dikritik di media internasional karena komitmen tanpa kompromi negara untuk sekularisme. Sebuah undang-undang tahun 2004 yang melarang tampilan eksplisit afiliasi agama di sekolah umum secara luas dikritik masyarakat internasional, serta oleh beberapa kelompok minoritas di Perancis sendiri, di tengah sebagian besar orang Perancis yang malah mendukung larangan itu.
Mengingat sejarah Perancis yang kompleks berkenaan dengan hubungan komunal dengan populasi Muslim, keberhasilan sekolah Averroes benar-benar menjadi kabar baik, seperti yang dirasakan para staf Sekolah Menengah Averroes selama satu dekade terakhir.
Pada tahun 2003, ketika Sekolah Menengah Averroes dibuka, sekolah ini merupakan sekolah Islam swasta pertama di Perancis yang mengikuti kurikulum nasional. “Pada hari pertama kami, ada 34 wartawan, termasuk satu dari Jepang – bandingkan dengan hanya 11 siswa dan 19 guru yang ada,” kata Amar Lasfar, rektor Masjid Lille dan kepala Sekolah Averroes, dalam sebuah wawancara dengan harian Perancis terkemuka, Le Monde.
Sepuluh tahun kemudian, sekolah Islam swasta pertama Perancis ini telah berkembang dan memasukkan lebih dari 330 siswa. Kini, sekolah tersebut telah meninggalkan tempat yang lama dan pindah ke sebuah bangunan baru yang dapat menampung hingga 600 siswa.
Meskipun sebagian besar siswanya adalah Muslim, sekolah ini juga terbuka untuk non-Muslim.
Adapun bagi para siswa, keuntungan yang mereka peroleh dari Averrous sangat banyak. Mereka merasakan suasana belajar yang mendukung dan komitmen para staf sekolah terhadap pendidikan yang berkualitas.
Mereka juga mengaku mereka bersenang-senang selama mereka belajar dan berada di sekolah mereka itu. (banan/arrahmah.com)