HERAT (Arrahmah.id) – Sebuah yayasan amal di Herat telah mendirikan sebuah sekolah yang menyediakan pendidikan gratis bagi sekitar seribu anak yatim piatu dan pekerja.
Menurut para pejabat yayasan amal ini, anak laki-laki dan perempuan belajar bersama di sekolah ini, dan semua biaya pendidikan ditanggung oleh yayasan.
Saat ini, sekolah ini menyediakan pendidikan hingga kelas enam, namun para pejabat yayasan menyatakan bahwa di masa depan, sekolah ini akan ditingkatkan menjadi sekolah menengah, lansir Tolo News (25/2/2025).
Faiz Ahmad Khawafi, kepala yayasan amal tersebut, mengatakan tentang sekolah ini: “Kami telah mendaftarkan anak-anak yatim piatu dan tunawisma dalam program ini, terutama mereka yang mengemis atau bekerja di jalanan dan persimpangan. Kami telah mengumpulkan mereka dan memasukkannya ke sekolah ini. Saya berharap suatu hari nanti kita akan menyaksikan saat di mana tidak ada lagi anak Afghanistan yang harus berdiri di sudut jalan. Kami berusaha untuk memperluas inisiatif ini ke provinsi lain juga.”
Mohammad Yunus Mohmand, wakil kepala Kamar Dagang dan Investasi Afghanistan, yang hadir dalam acara tersebut, mengatakan: “Sektor swasta Afghanistan percaya untuk membuat kemajuan dalam pendidikan dan pelatihan. Jika kita mendirikan pabrik, membuat pesawat terbang, dan memiliki sistem perbankan, kita harus memiliki pendidikan dan pelatihan.”
Selain pendidikan, kursus pelatihan kejuruan juga ditawarkan kepada anak-anak yang terdaftar di sekolah ini.
“Saya bercita-cita menjadi dokter di masa depan sehingga saya dapat membantu orang yang membutuhkan dan juga menjadi orang yang berguna bagi negara saya,” kata Mujtaba, salah satu siswa, kepada Tolo News.
Mohammad Akram, siswa lainnya, mengatakan: “Saya ingin menjadi dokter di masa depan untuk membantu pasien di negara ini.”
Jawid, seorang anak laki-laki berusia empat belas tahun yang menyemir sepatu di jalanan Herat dari pagi hingga sore hari untuk menghidupi keluarganya, tidak pernah bersekolah. Ia mengatakan bahwa bersekolah hanyalah sebuah mimpi baginya.
“Saya menyemir sepatu setiap hari. Tidak ada uang bagi saya untuk pergi ke sekolah dan belajar,” kata Jawid.
Pejabat yayasan amal ini mengatakan bahwa di masa depan, mereka berencana untuk memberikan pendidikan gratis bagi empat ribu anak yang bekerja dan yatim piatu di sekolah ini.
Menurut statistik, hampir sepuluh ribu pekerja anak bekerja di jalanan Herat. Pejabat setempat menyatakan bahwa sebagian besar dari anak-anak ini tidak mendapatkan pendidikan karena kemiskinan. (haninmazaya/arrahmah.id)