NORTH RHINE-WESTPHALIA (Arrahmah.com) – Kurangnya guru dan materi Pendidikan Agama Islam yang tepat menghambat upaya untuk memberikan pendidikan agama bagi siswa Muslim di Jerman. “Tapi apa jalan keluarnya?” Sylvia Lohrmann, menteri pendidikan dari Rhine-Westphalia Utara (NRW), mengatakan kepada Deutsche Welle pada Rabu (6/3/2013).
Ada hampir 100.000 siswa Muslim di sekolah-sekolah dasar di NRW, negara bagian Jerman yang paling padat penduduknya. Namun, hanya ada 2000 guru yang mengajar Agama Islam.
NRW telah memasukkan pendidikan agama Islam dalam kurikulum tahun ajaran ini dan menjadi negara Jerman pertama yang mengambil langkah tersebut. Namun awal program ini sudah lemah karena kekurangan guru pendidikan Islam.
Lebih buruk lagi, kursus untuk pelatihan guru dalam studi Islam di universitas-universitas Jerman baru saja dimulai. Para lulusan pertama dari University of Munster akan belum siap sampai musim semi 2017.
Mencoba untuk memecahkan masalah ini, kementerian pendidikan NRW menawarkan program khusus untuk melatih pendidik pada studi agama Islam. “Di sisi lain, Muslim yang terdaftar dalam program studi Islam sedang dilatih untuk mengajar pelajaran agama,” kata Mouhanad Khorchide, dari University of Munster.
Selain itu, kurangnya materi agama yang sesuai merupakan masalah yang lebih rumit. “Ada buku untuk kelas lima dan enam, tapi tidak ada cukup materi untuk tingkat yang lebih tinggi,” kata Aziz Fooladvand, yang mengajar di Bonn, kepada Deutsche Welle. “Saya memilih sendiri topik untuk semua tingkat kelas, tapi itu membutuhkan banyak waktu dan usaha.” Dia mengeluh bahwa tidak ada silabus yang cocok untuk kelas atas.
Meskipun menghadapi masalah-masalah ini, masih ada optimisme bahwa pendidikan agama yang sesuai akan dapat diberikan kepada para pelajar Muslim di Jerman. “Hal ini dipandang sebagai tanda diakuinya Islam dan umat Islam sebagai warga yang setara di negara ini,” katanya.
Tiga negara Jerman baru-baru ini mengakui kelompok Muslim sebagai badan keagamaan resmi, membuka jalan bagi umat Islam untuk menyediakan pelajaran agama di sekolah-sekolah mereka sendiri.
Terdapat antara 3,8 sampai 4,3 juta Muslim di Jerman, yang membentuk sekitar 5 persen dari dari total populasi 82 juta. Jerman telah menentang kehadiran umat Muslim baru-baru ini, dengan perdebatan sengit mengenai imigrasi Muslim ke negara itu. Sebuah jajak pendapat terbaru oleh University of Munster menemukan bahwa warga Jerman memandang warga Muslim lebih negatif daripada tetangga-tetangga Eropa mereka.
Harian Jerman Der Spiegel menyebutkan pada Agustus tahun lalu bahwa negara ini menjadi tidak toleran terhadap minoritas Muslimnya. Menurut sebuah jajak pendapat nasional 2010 oleh lembaga penelitian Infratest-Dimap, lebih dari sepertiga dari responden lebih memilih “Jerman tanpa Islam.” (banan/arrahmah.com)