KABUL (Arrahmah.com) – Sekolah dan universitas di Afghanistan akan tetap ditutup selama tiga bulan lagi karena jumlah kasus virus corona yang dikonfirmasi terus meningkat, menurut pihak berwenang.
Program pembelajaran jarak jauh yang diajarkan secara online dan melalui siaran radio dan televisi akan terus menggantikan pengajaran kelas tradisional untuk saat ini, kata kementerian pendidikan pemerintah Afghanistan pada Ahad (7/6/2020).
“Siswa tidak boleh membuang waktu di rumah,” kata juru bicara kementerian kepada kantor berita DPA.
Afghanistan telah melihat lonjakan dalam kasus virus corona dalam beberapa hari terakhir, mendorong pemerintah untuk memberlakukan pembatasan pada pertemuan lebih dari 10 orang dan mewajibkan orang untuk memakai masker di tempat umum, lansir Al Jazeera (8/6).
Pihak berwenang mencatat sekitar 800 kasus virus corona tambahan dan 30 kematian baru dalam 24 jam hingga Ahad, menjadikan jumlah kasus yang dikonfirmasi di negara itu menjadi lebih dari 20.000, dengan 357 kematian.
Hanya 47.000 orang telah dites terhadap virus corona sejak negara itu melaporkan kasus pertamanya pada Februari.
Banyak tempat yang menderita karena kurangnya personil medis dan kekurangan peralatan perlindungan untuk membendung penyebaran virus.
Menurut laporan tahunan badan anak-anak PBB, UNICEF, 3,7 juta anak Afghanistan saat ini tidak bersekolah, dan hanya 54 persen anak-anak yang terdaftar menyelesaikan sekolah dasar.
Jutaan anak Afghanistan, terutama anak perempuan, kehilangan pendidikan selama pandemi, kata UNICEF. (haninmazaya/arrahmah.com)