NEW YORK (Arrahmah.com) – Sangat prihatin dengan laporan tewasnya banyak warga sipil dalam operasi keamanan di negara bagian Rakhine, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, António Guterres, telah mengulangi seruan agar pemerintah Myanmar bertanggung jawab untuk memberikan keamanan dan bantuan kepada mereka yang membutuhkan.
Menurut sebuah pernyataan dari Juru Bicara PBB. Stéphane Dujarric, putaran kekerasan terakhir ini terjadi setelah serangan terhadap pasukan keamanan Myanmar pada 25 Agustus.
“Sekretaris Jenderal, yang mengecam serangan tersebut, menegaskan kembali pentingnya menangani akar penyebab kekerasan dan tanggung jawab pemerintah Myanmar untuk memberikan keamanan dan bantuan kepada mereka yang membutuhkan,” kata pernyataan yang dimuat di situs PBB tersebut.
Guterres mendukung penuh rekomendasi dari laporan yang ditulis oleh mantan Sekretaris Jenderal PBB Kofi Annan [yang saat ini bertindak sebagai Ketua Komisi Penasehat Negara Bagian Rakhine] dan mendesak pemerintah untuk menerapkannya secara efektif.
Menyadari bahwa Bangladesh telah menjadi tuan rumah bagi pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari kekerasan Myanmar selama beberapa dekade, Sekjen PBB melalui pernyataan tersebut terus meminta pihak berwenang untuk terus mengizinkan Muslim Rohingya mencari keamanan di Bangladesh.
Banyak dari mereka yang melarikan diri adalah perempuan dan anak-anak, beberapa di antaranya terluka.
“Gutteres meminta agar badan-badan kemanusiaan diberi akses tak terbatas untuk menjangkau masyarakat yang terkena dampak dan membutuhkan bantuan serta perlindungan,” pernyataan tersebut menyimpulkan, menambahkan bahwa PBB siap memberikan semua dukungan yang diperlukan baik untuk Myanmar dan Bangladesh dalam hal ini. (althaf/arrahmah.com)