DOHA (Arrahmah.com) – Sekretaris Jenderal Gulf Cooperation Council (GCC) Abdel-Latif al-Zayani menyatakan keberatannya atas tuduhan diplomat Mesir bahwa Qatar “mendukung terorisme”, sebagaimana dilaporkan AFP dalam WB, Jum’at (20/2/205). Dalam sebuah pernyataan, al-Zayani mengatakan bahwa tuduhan dari perwakilan Mesir untuk Liga Arab Tareq Adel, “tidak valid dan tidak benar.”
Pemimpin GCC menegaskan bahwa pernyataan itu, “mengabaikan ketulusan upaya Qatar, bersama GCC dan bangsa Arab, untuk memerangi teror dan ekstrimisme di semua tingkat dan mendukung semua aksi kerjasama bangsa Arab.”
Rabu sebelumnya, Qatar menarik duta besarnya dari Mesir setelah Adel menuduh ibukotanya, Doha “mendukung terorisme”.
Adel menuduh Doha telah “menerapkan dukungan terorisme secara terang-terangan”. Hal ini terjadi setelah Qatar menolak klausul yang dinyatakan Liga Arab (LA) yang menyuarakan “pemahaman” LA mengenai serangan udara Mesir terhadap warga sipil di Libia, yang diakui Mesir menargetkan ISIS.
Menurut pernyataan LA, semua anggota liga -termasuk Qatar- sangat “memahami” serangan udara salah sasaran yang mengorbankan warga sipil itu. Namun LA juga tidak setuju dengan eksekusi warga Kristen Koptik Mesir yang diculik ISIS di Libia, sebagaimana dirilis dalam video beberapa waktu lalu.
Hubungan antara Kairo dan Doha kian renggang pasca kudeta terhadap Muhammad Mursi pertengahan 2013 oleh militer yang didalangi Abdel Fatah al-Sisi. Mursi merupakan presiden resmi terpilih yang dimenangkan melalui pemilu, di bawah naungan partai Ikhwanul Muslimin (IM), yang kini “diteroriskan” oleh Sisi dan pemerintahan fasisnya.
Mesir juga menuduh Doha, yang telah bekerjasama dengan pemerintahan Mesir di bawah Mursi, sebagai pendukung IM dan melindungi tokoh-tokohnya. Dengan demikian, hubungan Mesir-Doha kian tak mesra.
Sementara itu, upaya ishlah sempat dilakukan Raja Saudi Almarhum Abdullah bin Abdulaziz. Namun, pasca kematiannya, upaya itu nampak tidak berlangsung baik. (adibahasan/arrahmah.com)