GAZA (Arrahmah.com) – Kelompok Pembela Anak Internasional (DCIP) mengatakan dalam laporan khusus bahwa sekitar seribu anak-anak Palestina telah menderita cacat permanen akibat agresi “Israel” di Gaza pada tahun 2014, sebagaimana dilansir oleh IMEMC, Rabu (26/8/2016).
DCIP juga mendokumentasikan kasus-kasus di mana setidaknya ada 30 anak yang menderita perubahan bentuk wajah atau fisik permanen, menurut WAFA.
Pada bulan Juli 2014, “Israel” melancarkan serangan tanpa henti di Gaza yang merenggut nyawa hampir 2.240 orang, sebagian besar dari mereka warga sipil, terutama anak-anak dan perempuan, sementara lebih dari 40.000 rumah hancur total atau sebagian.
Diperkirakan 500.000 orang telah menjadi tunawisma atau meninggalkan rumah mereka untuk mencari perlindungan di tempat-tempat yang lebih aman selama serangan itu.
Betapa berat penderitaan yang dialami oleh rakyat Palestina khususnya rakyat Gaza akibat agresi “Israel” dan begitu banyak kehancuran yang dialami tak juga ada yang mampu menyeret sang penjahat perang “Israel” untuk diadili.
Penjahat perang “Israel” seakan memiliki kekebalan hukum yang bisa bertindak semena-semena terhadap rakyat di tanah yang dicaploknya.
Anak-anak yang cacat, melihat dengan mata kabur, berjalan dengan satu kaki, tubuh yang penuh luka hanya menjadi sajian berita harian seakan menganggap hal itu biasa dalam perang apapun.
Dan mereka akan tetap sendiri, menjalani hari-hari pilunya tanpa pembelaan.
(ameera/arrahmah.com)