(Arrahmah.com) – Barangkali tidak ada kelompok Islam di awal abad 21 M ini yang lebih diberkahi daripada Tanzhim Qaidatul Jihad Al-‘Alami atau biasa disingkat Al-Qaeda. Kelompok jihad internasional yang mengusung misi pokok melawan penjajahan aliansi zionis-salibis internasional ini begitu mendunia dan mendapat dukungan ratusan juta kaum muslimin di seluruh wilayah kaum muslimin.
Barangkali salah satu penyebab simpati luar biasa jutaan kaum muslimin tersebut adalah kesungguhan dan pengorbanan yang telah diberikan oleh Tanzhim Al-Qaeda untuk membela kaum muslimin yang dijajah oleh aliansi zionis-salibis internasional. Ribuan prajurit Al-Qaeda telah gugur sebagai syuhada’ di medan jihad Afghanistan, Pakistan, Yaman, Arab Saudi, Irak, Somalia, Aljazair, Mali dan front-front jihad terbuka lainnya.
Tidak hanya itu, Al-Qaeda juga kehilangan banyak sekali Amir, ulama, dan komandan militernya yang gugur sejak perang global melawan Islam digelar oleh AS dan Barat pada 2001 lalu. Dimulai dari gugurnya Syaikh Abu Hafs Al-Mishri pada awal invasi militer AS dan NATO ke Afghanistan di akhir 2001, lalu Syaikh Ibnu Syaikh Al-Libi, Syaikh Musthafa Abul Yazid, lalu Amir pertama Syaikh Usamah bin Ladin pada 2010, kemudian Amir kedua Syaikh Athiyatullah Al-Libi pada 2011, hingga sang ulama dan komandan Syaikh Abu Yahya Al-Libi pada 2012 lalu.
Daftar Amir, ulama dan komandan yang gugur akan semakin banyak bila ditambah dengan mereka yang gugur di Arab Saudi seperti Syaikh Yusuf bin Shalih Al-Ayiri, Syaikh Abdul Aziz Al-Muqrin dan Syaikh Abdullah Ar-Rasyud; kemudian mereka yang gugur di Yaman, Irak, Aljazair, Somalia, Mali, Aljazair, Suriah hingga Palestina. Jika ditambah dengan mereka yang tertangkap dan dijebloskan ke Guantanamo dan penjara-penjara rezim sekutu AS-Barat, maka daftarnya akan semakin panjang.
Ulama Al-Qaeda yang terakhir kali diberitakan gugur adalah Syaikh Khalid Al-Husainan. Beberapa media massa Barat memberitakan Syaikh Khalid Al-Husainan gugur oleh serangan drone penjajah salibis AS di Waziristan Utara, Pakistan sekitar tanggal 6 Desember 2012 M lalu. Berita itu dibeberkan oleh intelijen AS dan dikutip oleh The Long War Journal dan SITE Intelligence Group. Media massa mujahidin sendiri baru mengangkat berita tersebut pada Kamis (31/1/2013) kemarin. Bahkan Yayasan Media As-Sahab, sayap media Al-Qaeda, sendiri belum memberikan konfirmasi apapun terkait berita tersebut.
Dibanding sejumlah amir, ulama dan komandan Al-Qaeda lainnya yang lebih dahulu diburu oleh AS dan Barat, nama Syaikh Khalid Al-Husainan barangkali kurang terkenal. Namun pada periode jihad 2007-2012 M, semua pemerhati jihad internasional akrab dengan nama ulama Al-Qaeda yang satu ini. Beliu adalah ulama Al-Qaeda yang paling sering muncul dalam video rilisan Yayasan Media As-Sahab selama periode jihad 2007-2012 M. Kemunculannya lebih sering dari Syaikh Usamah bin Ladin, Aiman Azh-Zhawahiri, Athiyatullah Al-Libi dan Abu Yahya Al-Libi.
Sosok Syaikh Khalid Al-Husainan
Beliau adalah Syaikh Khalid bin Abdurrahman Al-Kuwaiti atau biasa dipanggil dengan nama panggilan Abu Zaid Al-Kuwaiti.
Beliau adalah salah seorang ulama mulia dari negara Kuwait. Ciri-ciri keshalihan nampak jelas dalam diri beliau. Beliau seorang juru dakwah yang berakhlak mulia dan rendah hati. Pembicaraannya tidak membuat orang bosan untuk mendengarkannya karena gaya penyampaiannya enak, bahasanya mudah, dibumbui humor yang wajar dan wajahnya selalu dihiasi dengan senyuman.
Aktivitas dakwah sebelum hijrah ke Afghanistan
Syaikh Khalid Al-Husainan adalah alumni Fakultas Ushuluddin, Universitas Imam Muhammad bin Saud di kota Riyadh, Arab Saudi. Syaikh Khalid Al-Husainan kemudian menjadi imam dan khatib di masjid Akademi Militer Sa’ad Al-Abdullah yang meluluskan para perwira militer Kuwait.
Setelah itu Syaikh Khalid Al-Husainan menjadi imam dan khatib dari satu masjid ke masjid lainnya yang dikelola oleh Departemen Urusan Wakaf Kuwait. Syaikh Khalid Al-Husainan aktif memberikan ceramah-ceramah dan pembinaan dakwah.
Khutbah-khutbah dan pelajaran-pelajaran yang disampaikan Syaikh Khalid Al-Husainan memili ciri khas serius dalam penyampaian, gaya bahasa yang mudah dipahami dan bumbu humor segar yang wajar. Beliau memang sosok ulama dan juru dakwah yang humoris.
Sejak masih menjadi imam dan khathib di masjid Akademi Militer Sa’ad Al-Abdullah, Syaikh Khalid Al-Husainan sudah aktif berbicara tentang jihad dan mujahidin. Barangkali karena gaya bahasa yang enak dan rasa humornya yang segar, ceramah-ceramahnya tentang jihad pada decade 1995an tersebut tidak sampai menimbulkan ketakutan dan kekhawatiran dari penguasa Kuwait.
Syaikh Fuhaid Al-Hailam, Kepala Kantor Politik Harakah Salafiyah di Kuwait, salah seorang juru dakwah yang selalu menemani dan turut serta bersama Syaikh Khalid Al-Husainan dalam menggelar berbagai training keagamaan pada acara perkemahan yang biasa diselenggarakan oleh sekolah-sekolah menengah dan universitas di Kuwait pada periode tersebut menceritakan pengalamannya selama bergaul dan bekerja sama dengan Syaikh Khalid Al-Husainan.
“Saya turut serta dalam Perkemahan Hadil Arwah di propinsi Jahrah yang dilaksanakan selama lima tahun berturut-turut. Saya mendapat kehormatan bertemu dengan Syaikh Khalid Al-Husainan dalam Perkemahan tersebut yang juga diizinkan oleh negara.”
“Dia seorang juru dakwah yang ideal. Ia memiliki banyak kegiatan dakwah. Ia memberikan program ceramah di radio Kuwait. (Syaikh) Khalid benar-benar adalah seorang teladan juru dakwah yang aktif dan memiliki pengaruh sangat luas dalam mensosialisasikan pemikiran-pemikirannya dengan cara-cara yang diizinkan.”
Syaikh Khalid Al-Husainan diberhentikan dari posisinya sebagai imam dan khatib di masjid Akademi Militer Sa’ad Al-Abdullah karena pemerintah Kuwait mengkhawatirkan pengaruh jihad Syaikh terhadap para calon perwira militer Kuwait. Beliau kemudian dimutasikan menjadi imam dan khatib sebauh masjid di Bilqis, kawasan Julaib Syuyukh, sebuah daerah pinggiran di Kuwait. Mutasi itu sedikit pun tidak mengurangi kegiatan dakwah beliau.
Hijrah, ribath dan jihad di Afghanistan-Pakistan
Pada tahun 2007 M, Syaikh Khalid Al-Husainan berangkat ke Afghanistan untuk berjihad bersama mujahidin Imarah Islam Afghanistan dan Al-Qaeda. Beliau menjual rumahnya dan membawa seluruh anggota keluarganya. Beberapa kerabat dekat dan murid-murid Syaikh Khalid turut serta berhijrah ke Afghanistan. Sebagian mereka telah gugur dan sebagian lainnya sampai saat ini masih terus berjihad.
Kehadiran Syaikh Khalid Al-Husainan di tengah mujahidin mendapat sambutan hangat dari seluruh mujahidin. Beliau hadir di tengah mereka sebagai seorang ulama, juru dakwah dan murabbi, di samping sebagai muhajir, murabith dan mujahid.
Sejak saat itu Syaikh Khalid Al-Husainan sering muncul dalam video-video yang dirilis oleh Yayasan Media As-Sahab. Beliau memberi nasehat kepada generasi muda, membangkitkan semangat dan kesadaran berjihad, melembutkan hati dan membina akhlak mulia mereka. Sebagian besar video ceramahnya berbicara tentang pelurusan akidah, pembinaan akhlak mulia, penyujian jiwa dan dorongan untuk berjihad.
Karya-karya beliau
Sejak masih aktif sebagai imam, khatib dan juru dakwah di Kuwait, Syaikh Khalid al-Husainan dikenal luas dengan kepiawaiannya di bidang dakwah dengan tulisan. Buku-buku yang ditulisnya cukup banyak. Beberapa di antaranya masuk kategori best seller di Kuwait, Mesir dan Timur Tengah. Sebagian buku karya beliau adalah:
1. Aktsar Min Alfi Sunnatin fil Yaum wal Lailah (best seller, sudah diterjemahkan dan diterbitkan di Indonesia)
2. Aktsar Min Alfi Da’watin fil Yaumi wal Lailah (best seller)
3. Aktsar Min Alfi Jawabin lil-Mar’ati (best seller, sudah diterjemahkan dan diterbitkan di Indonesia)
4. Injazat Hailah wa Khasair Fadihah
5. Al-Baramij Al-Amaliyah lil-Hayah Al-Yaumiyah
6. ‘Ajaib wa Gharaib fi Waqi’ Ba’dhi Thalabat Al-Ilmi
7. Durus Tarbawiyah min Al-Ahadits An-Nabawiyah
8. Kalimat fil Azmat
9. Kaifa Tasbiqul Ulama’?
10. Hakadza Kaana Ash-Shalihun
11. Kaifa Nartaqi fi Manazil As-Sairin Ilallah?
12. Kaifa Tukhattitu li-Akhiratika
Buku-buku beliau dipublikasikan oleh penerbit-penerbit Kuwait dan Mesir, selain dipublikasikan secara gratis oleh situs-situs dakwah di Timur Tengah (di antaranya oleh situs: www.saaid.net, www.tawhed.ws, www.mishkat.com, www.majles.alukah.net, www.ar.islamway.com dan lain-lain).
Kaset-kaset ceramah beliau sebelum hijrah ke Afghanistan dipublikasikan oleh studio-studio terkenal di Kuwait dan sampai saat ini masih jual belikan secara resmi dan legal di Kuwait.
Karya-karya setelah hijrah ke Afghanistan
Adapun tulisan-tulisan dan ceramah-ceramah beliau setelah beliau berhijrah ke Afghanistan dipublikasikan oleh Yayasan Media As-Sahab bekerja sama dengan Al-Fajr Media Center dan situs nukhbatul mujahidin (www.nokbah.com). Pada bulan Ramadhan 1433 H lalu, Yayasan Media As-Sahab mempublikasikan serial video pelajaran Syaikh Khalid Al-Husainan yang diberi judul Durus Ramadhaniyah (Pelajaran-pelajaran di bulan Ramadhan).
Di antara karya-karya beliau setelah hijrah ke Afghanistan adalah:
1. Khulashatul Kalam fi Ahkami Ash-Shiyam
2. Hal anta qawiyyul iradah?
3. Al-Jihad wad da’wah
4. Kaifa tajma’u al-imana fi qalbika?
5. Al-Khusyu’
6. Makhmumul qalbi
7. Haasib nafsaka.
8. Tamatta’ bil-jihad
9. Ahammiyatul akhlaq
10. Al-qulub al-munkasirah
11. ‘Ilaj al-ujub
12. Mazhahirul quwwah fi hayatil mu’min
13. Al-jihad ni’matun
14. Kaifa tata’allamu as-sukut?
15. Taqwiyatus shilah billah
Dan puluhan artikel, ceramah audio dan ceramah video lainnya. Khutbah-khutbah Idul Fitri dan Idul Adha beliau selama berada di Afghanistan dan Pakistan telah dipublikasikan juga oleh Yayasan Media As-Sahab.
Jika berita gugurnya Syaikh Khalid Al-Husainan adalah berita yang benar, maka kita hanya bisa mengucapkan Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Allahumma’jurna fi mushibatina wakhluf lanaa khairan minha. Semoga Allah menerima amal-amal kebajikan Syaikh Khalid Al-Husainan, mengampuni kesalahan-kesalahannya dan menempatkannya dalam surga tertinggi Al-Firdaus.
(muhib almajdi/arrahmah.com)