TRIPOLI (Arrahmah.com) – Beberapa orang terluka ketika sekelompok pria bersenjata menyerbu gedung parlemen Libya di ibukota, Tripoli, menyebabkan anggota parlemen menunda pemilihan perdana menteri baru.
Omar Hmeidan, seorang juru bicara mengklaim kepada Reuters bahwa serangan pada Selasa (29/4/2014) dilakukan oleh orang-orang bersenjata yang terkait dengan salah satu kandidat yang kalah dalam pemilihan perdana menteri.
“Orang-orang bersenjata telah mengepung Kongres, tapi kami tidak tahu motif serangan itu,” ujar Tahar Mokni, anggota parlemen Libya kepada AFP.
Reporter Al Jazeera yang melaporkan dari Tripoli mengatakan bahwa pertempuran dimulai ketika kelompok bersenjata terlibat dalam penembakan dengan menggunakan senapan AK-47 di depan gedung sementara Kongres Umum Nasional (GNC).
Kelompok bersenjata di Benghazi dituduh melakukan serangan tersebut di mana mereka dikatakan ingin menempatkan tekanan pada GNC untuk memilih calon mereka sendiri dari Benghazi.
Setelah revolusi Libya yang berhasil menggulingkan Qaddafi, Libya masih berada dalam kekacauan. Kelompok-kelompok bersenjata yang terbentuk saat revolusi, belum dibubarkan dan saling berebut kekuasaan.
Kelompok bersenjata berulang kali menyerang interim GNC untuk tuntutan politik atau keuangan, lansir Al Jazeera. (haninmazaya/arrahmah.com)