NEW DELHI (Arrahmah.com) – Polisi India mengerahkan ratusan petugas dan menangkap puluhan pengunjuk rasa Hindu dari kelompok sayap kanan pada Jumat (29/10/2021) setelah mereka mengganggu penyelenggaraan shalat Jumat di tengah meningkatnya ketegangan sektarian di negara itu, menurut pejabat setempat.
Kerusuhan itu terjadi setelah berminggu-minggu tekanan dari umat Hindu di kota utara Gurgaon, dekat New Delhi, yang telah meminta pihak berwenang untuk mencegah umat Islam mengadakan shalat Jumat di ruang publik.
Rekaman dan laporan dari tempat kejadian mengklaim bahwa kerumunan nasionalis Hindu menuntut umat Islam di daerah itu untuk menghentikan ibadah mereka.
Setelah polisi dikerahkan ke wilayah tersebut, sekitar 30 pengunjuk rasa ditahan untuk memulihkan perdamaian dan mencegah gangguan lebih lanjut terhadap individu yang mencoba terlibat dalam kegiatan keagamaan.
“Semuanya telah tertangani. Kami telah menahan orang-orang yang berada di sini untuk mengganggu shalat berjamaah,” kata Hakim Sub Divisi Gurgaon Anita Chaudhary, menambahkan bahwa “perlindungan penuh akan diberikan” kepada komunitas Muslim.
Setelah mediasi sebelumnya antara pejabat distrik dan masyarakat setempat dalam upaya meredakan ketegangan yang meningkat antara kelompok-kelompok agama, saat ini ada 37 ruang publik yang ditunjuk di Gurgaon bagi umat Islam untuk menyelenggarakan shalat berjamaah.
Ini adalah minggu ketiga di mana aktivitas shalat berjamaah telah terganggu oleh para pengunjuk rasa, meskipun pejabat daerah menyerukan agar orang-orang diizinkan untuk shalat di tempat yang telah ditentukan.
Kekhawatiran tentang gelombang baru perpecahan sektarian di India muncul di tengah kritik dari penentang Partai Bharatiya Janata, partai nasionalis Hindu pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi. Kritikus menuduh Modi menganiaya penduduk Muslim di negara itu, sesuatu yang dia bantah dengan keras sambil berjanji untuk melindungi persamaan hak untuk semua agama. (Althaf/arrahmah.com)