ANKARA (Arrahmah.id) — Turki secara resmi mengganti nama negaranya menjadi Turkiye dan disetujui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB.
Turki, yang sebelumnya ditulis Turkey dalam Bahasa Inggris, diubah sesuai dengan ejaan Bahasa Turki menjadi Turkiye.
Turkey sendiri berarti ayam kalkun dalam Bahasa Inggris. Lalu apa hubungan negara ini dengan ayam kalkun? Dan, Bagaimana negara bekas Ottoman ini mendapatkan Turkey sebagai namanya?
Menurut Kamus Cambridge, kamus populer untuk pelajar Inggris, kata Turkey, selain memiliki arti ayam kalkun, kata ini juga diartikan sebagai sesuatu yang negatif, “orang bodoh atau konyol.
Nama Turkey telah digunakan oleh negara itu sejak kali pertama mendeklarasikan kemerdekaan pada 1924. Sebelum menggunakan nama Turki, wilayah ini disebut dengan Ottoman oleh orang Eropa.
Ottoman sendiri merupakan Kesultanan Utsmaniyah yang mengadopsi sistem khilafah. Ini merupakan kesultanan lintas benua lantaran wilayahnya mencakup Asia dan Eropa.
Kesultanan Utsmaniyah atau kerap disebut Kekaisaran Ottoman eksis sejak 1299 dan beralih menjadi republik pada 1924.
Setelah menjadi negara dengan bentuk pemerintahan Republik, Kesultanan Ottoman berganti nama menjadi Republik Turki atau Turkey.
Lalu mengapa negara ini memiliki nama yang sama dengan ayam kalkun dalam Bahasa Inggris?
Mengutip dari laman dnaindia.com, Ottoman juga dijuluki Turkey atau Turquia dalam Bahasa Latin.
Penyebutan ini lantaran kala itu Ottoman mengimpor ayam mutiara yang mirip dengan ayam kalkun.
Ayam tersebut dikirim ke penjajah Eropa yang menemukan Amerika. Kemudian dari sanalah nama Turkey didapatkan, menurut laporan media penyiaran negara Turki, TRT, tahun lalu.
Mengutip dari indianexpress.com, rupanya, pemerintah negara itu tidak senang dengan hasil pencarian Google yang muncul untuk kata “Turkey”.
Beberapa dari hasil pencarian memunculkan burung besar yang disajikan untuk Thanksgiving dan makanan Natal di Amerika Utara itu. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kemudian merasa jengkel.
Oleh karena itu, pada Desember lalu, Erdogan merilis sebuah memorandum meminta publik menggunakan nama Turkiye untuk menyebut negaranya, alih-alih Turkey. Dia mengimbau perusahaan di negaranya menggunakan label “Made in Turkiye” untuk barang ekspor.
Selain itu, Erdogan juga menginstruksikan lembaga negara agar menggunakan nama ‘Turkiye’ dalam korespondensi mereka.
Kemudian, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengirim surat pengajuan resmi kepada PBB dan organisasi internasional lainnya pada Selasa, 31 Mei 2022 lalu. Surat yang ditujukan kepada Sekretaris Jenderal Antonio Guterres itu meminta “Turkiye” sebagai pengganti “Turki”, untuk digunakan secara internasional.
Sementara itu, Juru Bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan PBB telah menerima surat tersebut. Dia juga mengungkapkan bahwa perubahan nama negara Turkey menjadi Turkiye mulai berlaku sejak surat tersebut diterima, kata dia kepada Anadolu Agency, Rabu, 1 Juni 2022. (hanoum/arrahmah.id)