JAKARTA (Arrahmah.com) – Sejumlah Ormas Islam, yakni Muhammadiyah, Al Irsyad, IKADI dan Mathlaul Anwar membantah mendukung pemerintah membubarkan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Diketahui, tersiar kabar pada laman nu.or.id bahwa sekitar 13 oraganisasi massa (ormas) Islam yang tergabung di Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) mendukung pemerintah untuk membubarkan HIzbut Tahrir Indonesia. Pernyataan tersebut disampaikan di gedung PBNU, Jakarta, Kamis (1/6/2017).
Ketiga belas ormas Islam tersebut adalah Nahdlatul Ulama, Persatuan Islam, Al-Irsyad Al-Islamiyah, Mathlaul Anwar, Ittihadiyah, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), Ikadi, Azzikra, Syarikat Islam Indonesia, Alwashliyah, Persatuan Tarbiyah Islamiyah, Persatuan Ummat Islam, dan HBMI.
Disebutkan pernyataan ormas-ormas tersebut disampaikan Sekretaris Umum LPOI Lutfi A. Tamimi didampingi Ketua Umum LPOI KH Said Aqil Siroj dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia Wiranto dan Ketua DPD RI Osman Sapta Odang.
Bantahan langusung datang dari sejumlah Ormas Islam yang namanya dicatut.
Salah satu aktivis kepemudaan Muhammadiyah, menyampaikan kepada redaksi Sabilillah.NET bahwa Muhammadiyah tidak ikut dalam deklarasi itu, hal ini berdasarkan kroscek kepada salah satu anggota Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY.
“Tidak benar jika Muhammadiyah menyatakan diri bergabung dg ABG itu.
Kalo pun ada “pimpinan” Muhammadiyah/ortom yg ikut acara itu, itu tanggungjawab Pribadi (sebagai Pribadi), bukan mewakili Muhammadiyah,” tuturnya.
Diberitakan di situs resmi NU, bahwa dalam Muhammadiyah ikut dalam deklarasi ABG. Kegiatan yang mengangkat tema “Bela Garuda untuk Mewujudkan Ukhuwah Kebangsaan dan Kemanusiaan dalam Bingkai NKRI”. Hal itu tidak benar, secara organisasi Muhammadiyah tidak turut campur dalam kegiatan yang berlangsung Jumat (26/5).
Sementara Ketua Umum Al-Irsyad Al-Islamiyyah, Abdullah Djaidi, membantah kabar yang menyebut lembaganya turut mendukung pemerintah membubarkan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
“Dari mana informasinya? Kita tidak pernah mengeluarkan pernyataan kok,” ucapnya kepada hidayatullah.com Jakarta melalui sambungan telepon, Kamis (1/6).
Betul, kata Djaidi, Al-Irsyad Al-Islamiyyah masuk dalam LPOI, namun Al-Irsyad Al-Islamiyyah tidak menyatakan dukung atau tidak mendukung pemerintah membubarkan HTI.
“Kita tidak ikut campur,” ujarnya.
Selanjutnya Sekjen Ikatan Dai Indonesia (IKADI), Ahmad Kusyairi, membantah isu yang menyebut IKADI turut mendukung pemerintah membubarkan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
“Enggak pernah ada itu. Diselewengkan itu,” ujarnya saat dihubungi hidayatullah.com, Kamis (1/6).
Terakhir, KH Oke Setiadi, Sekretaris Jenderal Mathla’ul Anwar membantah klaim sepihak Said Aqil Sirodj. Dalam pernyataan tertulisnya yang diterima redaksi, KH Oke Setiadi mengatakan;
Ormas Islam Mathla’ul Anwar memang tergabung di Lembaga Persahàbatan Ormas Islam tetapi bukan berarti bisa di klaim setuju dgn semua kebijakannya. Kami juga telah menerima surat dari DPP HTI untuk audiensi dan siap menerima DPP HTI di bulan syawwal (ttp surat jawaban resmi blm kami kirim).
Bisa di cek pada tanggal tsb PBMA (Pengurus Besar Mathla’ul Anwar) mengadàkan rapat pleno di Kantor PBMA di Jakarta Timur dari jàm 10 pagi sàmpai jam 4 sore. Semua peserta rapat pleno sholat Jumat di masjid al-ihsan milik BLK JakTim.
(azm/arrahmah.com)