PADANG (Arrahmah.com) – Sejumlah isu aktual keumatan seperti pergaulan bebas, narkoba, transgender, kriminalitas hingga ujaran kebencian akan dibahas Multaqo ke III Ulama dan Dai Asia Tenggara, Eropa dan Afrika yang berlangsung di Padang, Sumatera Barat.
Pembukaan Multaqo ke 3 sendiri diikuti oleh 400 ulama dan dai berlangsung di Masjid Raya Sumatera Barat, Senin (17/7/2017) .Jadikan ukhuwan sebagai kekuatan umat, merupakan pesan yang tersirat dalam pembukaan.
Pada Multaqo ke 3 kali ini juga digelar sejumlah lomba seperti tahfizh Al-Qur’an dan Hadis, subuh berjamaah dan lainnya. yang rangkaian kegiatannya telah dimulai sejak 11 Juli lalu dan akan berakhir pada 20 Juli 2017 mendatang.
Hadir dalam kegiatan yang dibuka oleh Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno tersebut Duta Besar Saudi Arabia Syeikh Usamah As Syuaibi, Syeikh Khalid Al-Hamudi dari yayasan Al Manarah, mantan Presiden Sudan Sawar El Zahab, Ketua Ikatan Ulama dan Dai Asia Tenggara Zaitun Rasmin Lc, serta Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan.
Hendy Irawan, jurnalis yang tergabung di Forjim melaporkan, dalam sambutannya Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo menjelaskan terpilihnya Kota Padang sebagai tuan rumah bermula dari perhelatan Multaqo ke 2 yang diselenggarakan di Bogor pada 2016 lalu. Saat itu Mahyeldi menjelaskan masayarakat Sumatera Barat meruapakan masyarakat yang religius serta memiliki semangat keagamaan yang kuat karena berpegang pada prinsip Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah.
“Saat itu kami menawarkan sebagai tuan rumah dan Alhamdulillah direspon positif oleh syaikh Khalid Hamudi selaku pimpinan yayasan Al Manarah” ujar Mahyeldi.
Sementara itu dalam sambutannya Irwan Prayitno mengatakan pertemuan ulama adalah silaturahmi yang mengandung banyak kebaikan. Maka diharapkan dari pertemuan ini akan menghasilkan berbagai solusi atas permasalahan yang tengah banyak terjadi di umat islam.
Islam Washatiyah
Dalam pembukaan ini para pembicara sepakat untuk mengembangkan islam yang moderat. Ustadz Zaitun Rasmin. MA. selaku ketua ikatan dai Asia Tenggara menjelaskan misi dai di Asia Tenggara adalah berdakwah dengan moderat dan menghargai kearifan lokal sehingga pada dai bisa melakukan inovasi dan kreasi dalam teknik dakwahnya.
Sementara itu Dubes Arab Saudi berharap pertemuan ini bisa merumuskan berbagai poin yang bermanfaat bagi umat dan memberikan solusi yang membangun serta meningkatkan kekuatan.
(azmuttaqin/*/arrahmah.com)