ADDIS ABABA (Arrahmah.com) – Sejumlah Muslim Ethiopia telah meninggal dunia dan puluhan menderita luka-luka atau ditangkap pada Sabtu (3/7/2013) ditembak oleh aparat pemerintah ketika mereka sedang melakukan aksi demo.
Para aktivis Muslim di berbagai kota menuntut pembebasan tiga imam Muslim yaitu, Muhammad Abdalla, Abdulkadir dan Mukhtar Safi, yang ditangkap di kota Wabe pada awal pekan ini, menurut laporaj OPride pada Ahad (4/7), dilansir OnIslam.
Kemudian aparat rezim Ethiopia menembaki kaum Muslimin tak bersenjata yang sedang melakukan aksi demonstrasi di negara tersebut.
Seorang demonstran, yang menyebut namanya Hussein, mengatakan bahwa setidaknya enam orang meninggal dunia akibat tembakan aparat.
Hussein mengatakan seluruh area sudah seperti zona perang, ia menggambarkan yang terjadi di area demo penuh kepanikan dan darah serta gas air mata.
Sementara menurut laporan CNN, saksi mata mengatakan 25 Muslim meninggal.
Saksi lainnya menambahkan bahwa setidaknya satu orang anak-anak adalah termasuk di antara korban tewas. Dia juga mengatakan bahwa aparat keamanan pemerintah menangkap lebih dari 1.500 demonstran Muslim pada hari Jum’at.
Setelah pertumpahan darah ini, media rezim Ethiopia mengatakan bahwa demonstrasi Muslim yang sedang berlangsung tidak akan ditoleransi lagi.
Pasca protes, rumah sakit penuh dengan para korban tindakan represif aparat pemerintah. Para tentara juga mengepung kota Dodola dan Asasa. Selain itu beberapa aktivis dan jurnalis juga ditangkap dan dipenjara di penjara Maeklawi di Addis Ababa.
Demonstrasi telah mengguncang Ethiopia selama beberapa bulan terakhir. Umat Islam di negara tersebut geram atas tindakan campur tangan pemerintah dalam urusan agama umat Islam.
Umat Islam Ethiopia mengatakan pemerintah menyebarkan kampanye dengan bekerja sama dengan Majelis Tinggi Urusan Agama Islam-badan yang didukung pemerintah-untuk mencekoki umat Islam dengan ideologi aliran sesat Ahbash. (siraaj/arrahmah.com)