KOLOMBO (Arrahmah.com) – Tiga alat pembakar dan 100 gram amonia ditemukan terkubur di dekat sebuah masjid di Sri Lanka, laporan media setempat mengutip polisi ketika pihak berwenang memperingatkan gelombang teror baru dua pekan pasca bom Paskah, salah satu harian Sri Lanka melaporkan, Sabtu (4/5/2019).
Amunisi tersebut ditemukan di kota Welipenna – 70 kilometer di selatan Kolombo – ketika polisi melakukan penggrebekan pada Jumat malam (3/5), lapor Daily Mirror. Pihak berwenang mengungkapkan bom itu diproduksi secara lokal. Seorang tersangka berusia 42 tahun dikatakan telah ditahan sehubungan dengan temuan tersebut.
Dalam operasi terpisah, polisi menyita 16 motherboard, 16 kartu SIM dan sejumlah komponen komputer lainnya di sebuah rumah di Mount Lavinia, pinggiran kota Sothern Colombo. Seorang pria berusia 52 tahun ditangkap saat penggerebekan.
https://twitter.com/CeylonMuslim/status/1124585169162084352?ref_src=twsrc%5Etfw
Layanan keamanan Sri Lanka saat ini dalam siaga tinggi karena potensi ancaman teror baru tampak meninggi dua minggu setelah pemboman Minggu Paskah yang menewaskan lebih dari 250 orang. Awal pekan ini, pihak berwenang memperingatkan “gelombang serangan lain” yang mungkin dilancarkan oleh orang-orang yang menyamar sebagai militer.
Sementara penyelidikan masih berlangsung, pemerintah Sri Lanka telah memberlakukan larangan penutup wajah yang dikenakan di depan umum yang diklaimnya menyembunyikan identitas seseorang. Larangan itu tidak membuat pengecualian untuk pakaian keagamaan seperti burka atau niqab, menarik kritik dari Human Rights Watch sebagai “tanggapan yang salah” terhadap tragedi tersebut. (Althaf/arrahmah.com)