ISTANBUL (Arrahmah.id) — Sejarawan Turki, lber Ortayl, dalam sebuah artikel yang dia tulis untuk harian Hürriyet, menilai bahwa tiga juta pengunjung yang datang ke Hagia Sophia merupakan malapetaka bagi Hagia Sophia. Dia meminta agar situs itu ditutup untuk pemeliharaan secara teratur serta memperbaiki pipa dan kanal yang ada di bawahnya.
“Ada laporan tentang lantai yang runtuh dan tidak ada informasi tentang kanal serta lengkungan pendukung di bawah gedung,” katanya, seperti dilansir dari Ahval News (26/7/2022).
Sebelumnya dilaporlan bahwa gerbang Hagia Sophia rusak pada April lalu, ketika pengunjung membelah kayu untuk mengambil potongan-potongannya.
Menurut legenda, gerbang itu terbuat dari kayu yang sama dengan Bahtera Nabi Nuh.
Wakil Mufti Istanbul, Ahmet Aktürkoğlu, mengatakan bahwa Hagia Sophia memang telah menerima lebih dari 6,5 juta pengunjung sejak diubah kembali menjadi masjid pada Juli 2020. Ada sekitar 120 ribu orang mengunjungi setiap hari selama sembilan hari libur Idul Adha awal bulan ini.
“Hagia Sophia menerima pengunjung sesuai dengan pedoman kesehatan Turki di bawah pandemi virus Covid-19, tetapi saat ini tidak ada kewajiban menggunakan masker,” kata Aktürkoğlu.
Hagia Sophia yang terletak di kota Istanbul sebelumnya adalah katedral Bizantium abad ke-6. Katedral itu pertama kali diubah menjadi masjid setelah penaklukan Ottoman atas Konstantinopel pada 1453. Kemudian Hagia Sophia diubah menjadi museum pada 1937, dan pelaksanaan ibadah umat Muslim pun dimulai kembali pada 24 Juli 2020. (hanoum/arrahmah.id)