JAKARTA (Arrahmah.com) – Sejarawan muslim Dr. Alwi Alatas menyambut baik terbitnya buku ‘Perjuangan yang Dilupakan’ karya founder komunitas Jejak Islam untuk Bangsa (JIB) Rizki Lesus. Hal tersebut ia sampaikan pada bedah buku ‘Perjuangan yang Dilupakan’ yang dihelat Jurnalislam.com di Gedung Nasional Indonesia Surabaya, Sabtu (12/8/2017).
“Buku ini menceritakan dengan gaya bahasa ringan dan cerita naratif. Penulis buku bisa menghadirkan fakta sejarah yang mudah dipahami masyarakat luas,” kata Doktor Sejarah IIUM Malaysia ini.
Karenanya, ia menyarankan masyarakat luas menjelang 17 Agustus 2017, 72 tahun kemerdekaan Indonesia agar kembali melihat sejarah bagaimana peran ulama dan umat Islam dalam memerdekakan bangsa ini.
“Dalam buku ini terlihat jelas saham umat Islam yang saat ini terkesan dipinggirkan. Padahal kalau kita melihat fakta sejarah, membicarakan Indonesia tentu saja tidak bisa memisahkan Islam, karena mayoritas penduduk Indoensia adalah muslim,” kata Penasehat Komunitas JIB ini.
Bagi Dr. Alwi, sejarah merupakan kejadian yang bisa berulang dan menjadi panduan bagi masa yang akan datang.
“Sejarah mengajarkan kita agar tidak memulai dari nol lagi, karena sudah ada panduannya,” katanya.
Seperti diketahui, komunitas Jejak Islam untuk Bangsa (JIB) sejak tahun 2013 melalui laman jejakislam.net secara berkala menerbitkan tulisan terkait sejarah Indonesia seperti tentang komunisme dan PKI, sejarah perjuangan umat Islam, dll dan juga memiliki program pustaka umat yang mendokumentasikan buku lawas dalam format digital.
Buku Perjuangan yang Dilupakan Ungkap Sejarah dengan Gaya Bahasa Populer
Penerbit Pro-U Media bersama Jurnalislam.com menggelar bedah buku ‘Perjuangan yang Dilupakan’ karya Rizki Lesus bertempat di Gedung Nasional Indonesia Surabaya, Sabtu (14/11/2017). Acara ini menghadirkan penulis buku yang juga founder komunitas Jejak Islam untuk Bangsa (JIB) Rizki Lesus, Sejarawan Dr. Alwi Alatas dan Sekretaris MUI Jatim Muhammad Yunus.
“Saya mengapresiasi ada anak muda menerbitkan buku ini. Penulisnya bisa memaparkan fakta seolah-olah kita berada di dalam peristiwa tersebut, karena
gaya bahasanya ringan, popular dan seperti kita membaca novel,” kata Sekretaris MUI Jatim Muhammad Yunus.
Bahkan, menurut Yunus, dirinya sempat hanyut dan menangis membaca lembar demi lembar mengenang perjuangan para ulama yang gigih mempertahankan agama dan NKRI.
“Kita bisa tahu detail bagaimana para ulama menyusun konsitusi, pengakuan kedaulatan negeri-negeri Arab, hingga perjuangan jihad para ulama di garis depan,” kata Yunus menambahkan.
Karenanya, ia berharap masyarakat agar dapat membaca karya penulis buku Perjuangan yang Dilupakan. “Karena ini sangat ringan sekali, tak terasa membacanya dan juga kaya akan data,” pungkasnya.
Jelang 17 Agustus, JIB Ingatkan Peran Umat Islam dalam Memerdekakan Indonesia
Penerbit Pro-U Media bersama Jurnalislam.com menggelar bedah buku ‘Perjuangan yang Dilupakan’ karya Rizki Lesus bertempat di Gedung Nasional Indonesia Surabaya, Sabtu (14/11/2017). Acara ini menghadirkan penulis buku yang juga founder komunitas Jejak Islam untuk Bangsa (JIB) Rizki Lesus, Sejarawan Dr. Alwi Alatas dan Sekretaris MUI Jatim Muhammad Yunus.
“Dalam buku ini kita sejenak mengingat peran para pendahulu kita yang berjuang dengan ikhlas, berjuang dengan tulus untuk mempertahankan agama dan kemerdekaan negeri ini,” kata penulis buku, Rizki Lesus.
Rizki mengutip pembukaan UUD 1945, bahwa kemerdekaan Indonesia terjadi atas berkat rahmat Allah dan juga dorongan luhur dari para pejuang agar Indonesia menjadi negeri yang berdaulat.
“Karenanya, para pendahulu kita ingin negeri ini menjadi negeri yang bersyukur, karena tidak mungkin kemerdekaan diraih tanpa rahmat dan pertolongan Allah,” tambahnya.
Bentuk rasa syukur, kata Rizki diwujudkan dengan gigihnya para ulama dan pendahulu bangsa seperti KH Wahid Hasyim (NU), Ki Bagus Hadikusumo (Muhammadiyah), Haji Agus Salim, dll mewarnai Indonesia dalam bingkai keIslaman sehingga Pancasila dilahirkan oleh buah pemikiran mereka.
“Dan kita sebagai generasi penerus, jelang kemerdekaan ini ada baiknya kita merenung, mengenang kembali dan mengisi kemerdekaan sesuai cita-cita mereka,” pungkasnya.
Seperti diketahui, komunitas Jejak Islam untuk Bangsa (JIB) sejak tahun 2013 melalui laman jejakislam.net secara berkala menerbitkan tulisan terkait sejarah Indonesia seperti tentang komunisme dan PKI, sejarah perjuangan umat Islam, dll dan juga memiliki program pustaka umat yang mendokumentasikan buku lawas dalam format digital.
(azm/*/arrahmah.com)