(Arrahmah.com) – Ada 114 surat dalam Al-Qur’an, dan beberapa diantaranya dikenal namanya melalui hadits-hadits Nabi shallallahu’alaihi, seperti Al Fatihah, Al Baqarah, Ali Imran, Al Kahfi dan lainnya.
Para ulama berbeda pandangan, apakah penamaan seluruh surat dalam Al-Qur’an bersumber dari Nabi ﷺ (tauqifi) atau sebagiannya bersumber dari pendapat (ijtihad) para sahabat?
Mayoritas ulama lebih condong pada pendapat nama seluruh surat Al Qur’an bersumber dari Nabi ﷺ. Diantara yang memilih pendapat ini adalah Imam At Thobari, Imam Zarkasi, dan Imam Suyuti –rahimahumullah-.
Imam Suyuti –rahimahumullah– menegaskan,
وقد ثبتت جميع أسماء السور بالتوقيف من الأحاديث والآثار ، ولولا خشية الإطالة لبينت ذلك
Seluruh nama surat dalam Al-Qur’an adalah tauqifi bersumber dari hadits-hadits dan riwayat-riwayat Nabi ﷺ. Kalau bukan karena khawatir memperpanjang, tentu akan saya jelaskan hadits-hadits tersebut. (Al-Itqon, hal. 347)
Inilah insyaallah pendapat yang kuat dalam hal ini. Sebagaimana dinilai kuat oleh seorang ahli tafsir Syekh Sulaiman bin Muhammad Al Bujairimi rahimahullah (w.1221 H.),
“أسماء السور بتوقيف من النبيّ صلى الله عليه وسلم ؛ لأن أسماء السور وترتيبها وترتيب الآيات كل من هذه الثلاثة بتوقيف من النبيّ صلى الله عليه وسلم ، أخبره جبريل عليه السلام بأنها هكذا في اللوح المحفوظ” انتهى باختصار .
Nama-nama surat dalam Al-Qur’an bersumber dari Nabi shallallahu’alaihi wa sallam. Karena nama dan urutan surat demikian juga urutan ayat, tiga hal ini semuanya bersumber dari Nabi shallallahu’alaihi wasallam. Sebagaimana dikabarkan oleh Jibril alaihassalaam bahwa Al Qur’an yang tersimpan di Lauh Al Mahfudz adalah demikian. (Lihat: Tuhfatul Habib ‘ala Syarhil Khotib 2/163, dikutip dari islamqa.info)
Demikian, wallahua’lam bis showab..
Sumber: Konsultasisyariah.com
(*/Arrahmah.com)