(Arrahmah.com) – Biadab. Ketika darah kaum Muslimin ditumpahkan oleh yahudi “Israel” laknatullah, bantuan apakah yang paling dibutuhkan oleh saudara-saudara Muslim kita di sana dan apa yang telah kita lakukan untuk meringankan beban mereka di sana?
Masalah Palestina tidak akan pernah selesai selama derita kaum Muslimin di negeri suci tersebut masih terjadi. Syaikh Usamah bin Ladin rahimahullah pernah mengatakan, Amerika tidak akan pernah memimpikan keamanan hingga kami benar-benar merasakannya di Palestina.
Nyatanya, percik darah masih tercecer di Serambi Al Quds. Ucapan dari mulut-mulut kecil dan tak berdosa, bocah-bocah malang Palestina menjadi saksi betapa kekejaman kaum yahudi laknatullah masih terjadi di bumi suci Palestina. Takkan mungkin air mata tidak menetes menyaksikan kekejaman tak berperi ini dari lubuk hati seseorang yang masih ada iman di dadanya.
Anak-anak kecil Palestina menanggung beban orang-orang dewasa. Langkah kecil mereka terhadang para penjahat yang zhalim dan laknat. Diusir dan diburu siang dan malam. Sedangkan kita khawatir dengan anak-anak kita sendiri, ketika tangannya kotor karena debu, sedangkan mereka anak-anak Palestina tangan mereka kotor kena peluru dan mesiu. Serta darah yang tertumpah. Mereka, anak-anak Palestina, tak pernah merasakan kenikmatan hidup sejak terlahir di dunia ini.
Syaikhul Jihad, Abdullah Azzam rahimahullah mengatakan bahwa kemuliaan Palestina tidak mungkin kembali hanya dengan ucapan-ucapan saja. Apakah mereka bisa mengembalikan sejengkal saja dari tanah Palestina?. Sesungguhnya dien Allah (Islam) tidak akan menang hanya dengan omong kosong belaka, dan negeri-negeri Islam juga tidak akan terjaga hanya dengan pantun, lagu dan syair serta lainnya.
Sungguh, Percik Darah di Serambi Al Quds ini akan menaikkan tensi ghirah kita kepada Islam, terutama kaum Muslimin Palestina. Jika bocah-bocah Palestina dengan lantang mengatakan : ‘Beri aku senjata, maka demi Allah aku akan melawan mereka’. Maka bagaimanakah dengan kita ?
Syaikh Aiman Az Zawahiri hafidzahullah, amir Tanzdim Al Qaeda menaruh perhatian sangat besar terhadap Palestina dengan mengeluarkan pesan dengan judul “Palestina merupakan urusan kita dan urusan setiap muslim”. Beliau berpesan :
“Oleh karena ini saya ingatkan kepada setiap orang yang merdeka dan terhormat di Palestina agar tidak membantu menjual Palestina dan tidak membantu menyerahkannya kepada yahudi ataupun berkompromi dengan mereka, meskipun hanya sebutir pasir.
Saya juga tujukan (peringatan saya) kepada setiap orang yang telah masuk dalam organisasi sekuler yang berpaling menjauh dari syariat dan menyerahkan sebagian besar Palestina, dan setuju dengan solusi setan barat dan timur.
Saya tujukan kepada mereka dan saya katakan : Kembalilah kalian kepada kebenaran, kepada jalan Islam dan jihad, berdirilah kalian bersama umat muslim di bawah panji tauhid melawan invasi baru salibis-zionis. Jika kita tidak menyadari bahwa Palestina bukanlah pusat peperangan antara salibis melawan Islam, maka kita tidak akan menyadari sesuatupun. Yakinlah kalian dengan Rabb kalian Sang Pencipta, Pemberi Rizki, Maha Kuat dan Maha Perkasa. Dan ketahuilah bahwa organisasi-organisasi tersebut “tidak kuasa untuk (menolak) sesuatu kemudharatan dari dirinya dan tidak (pula untuk mengambil) suatu kemanfaatanpun dan (juga) tidak kuasa mematikan, menghidupkan dan tidak (pula) membangkitkan.” (Al-Furqan: 3). Lalu bagaimana mungkin mereka dapat melakukan segala sesuatu untuk kalian?”
Percik Darah di Serambi Al Quds juga mengisahkan bagaimana umat yang dihina di Palestina, bangkit dan memilih jalan kemuliaan mereka, jihad! Dari bumi para nabi tersebut, lahir singa-singa perjuangan yang rela mengorbankan hidupnya untuk sebuah kemuliaan abadi. Izuddin Al Qassam, Yahya Ayash, Syaikh Ahamd Yasiin rahimahullah, dan nama-nama syuhada yang tak bisa disebutkan satu persatu yang telah memercikkan darah mereka di Serambi Al Quds demi memenuhi janji mereka kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Sungguh, kekejaman yahudi kepada kaum Muslimin hanya akan melahirkan para pemberani dari negeri tersebut.
Muhandi At Thahir, insinyur, ahli bom di brigade Izzuddin Al Qassam, Darin Taufiq, pelaku aksi syahid pertama dari kaum Muslimah, Ayat Al Akras, Riyyim Shalih Ar Riyaasyi, adalah contoh pemuda dan pemudi Palestina yang menempuh jalan syahid demi membela kehormatan kaum muslimin di Palestina. Keyakinan dan keberanian mereka mestinya memompa semangat jihad kaum Muslimin di mana pun mereka berada.
Jihad, Solusi Masalah Palestina
Syaikh Abu Mush’ab Az Zarqawi rahimahullah pernah mengatakan : “Sesungguhnya kami berjihad di Irak sementara mata kami tertuju ke Baitul Maqdis”.
Palestina telah menjadi masalah seluruh kaum Muslimin yang masih ada setitik iman dan ghirah Islam dalam dadanya. Masalah ini tidak bisa dijadikan masalah lokal, hanya khusus rakyat Palestina saja, tetapi harus menjadi masalah global, seluruh ummat Islam sedunia. Kaum Muslimin wajib membebaskan tanah kaum Muslimin di Palestina.
Syaikh Usamah bin Ladin rahimahullah mengatakan: “Kepada saudara kami di Palestina. Kami ucapkan, Sesungguhnya darah anak-anakmu adalah darah anak kami. Dan darah kalian adalah darah kami. Darah dibalas darah kehancuran dibalas kehancuran. Kami bersaksi atas nama Allah bahwa kami takkan membiarkan kalian sampai kita menang…atau mati seperti Hamzah r.a.”.
Syaikh Usamah menepati janjinya. Serangan 11 September 2001 dilancarakan dan merupakan jawaban langsung atas kebijakan politik Amerika membela agresor Israel yang membumi-hanguskan Palestina. Jadi, Amerika diserang bukan karena mereka adalah corong kebebasan, tetapi karena Amerika adalah pelindung utama kaum laknat yahudi yang menyiksa anak-anak kaum Muslimin.
Al Haznawi, salah seorang pelaku aksi syahid 11 September bersumpah berulang-ulang bahwa yang dilakukannya adalah karena dan untuk Palestina, untuk Palestina, dan Palestina. Begitu juga, Syaikh Abdul Aziz Al Muqrin, Syaikh Zarqawi, dan lainnya.
Demikianlah perjuangan umat Islam dalam upayanya membebaskan Palestina. Dahulu, Nabi Muhammad shallalahu ‘alaihi wa sallam memuliakan Masjidil Aqsha dan Palestina. Para sahabat kemudian membebaskannya dan menjadikannya sebagai wilayah Islam. Kini Palestina terjajah dan didzalimi. Percik darah masih tercecer di bumi Palestina. Apakah yang telah kita lakukan ?
Ya Allah, berilah ketabahan iman dalam hati-hati saudara kami di Palestina, berikanlah mereka kemenagan, angkatlah segala kesulitan mereka… Allahumma amiin.
(Ukasyah/arrahmah.com)