SYDNEY (Arrahmah.com) – Penyelidikan independen telah menemukan informasi yang dapat dipercaya bahwa pasukan khusus Australia diduga membunuh 39 tahanan tak bersenjata dan warga sipil di Afghanistan, dimana komando senior memaksa tentara junior untuk membunuh tawanan tak berdaya sebagai “pengalaman pertama” sebelum pertempuran.
Berikut ini adalah tanggal-tanggal penting dalam kehadiran militer Australia selama hampir dua dekade di Afghanistan.
September 2001 – Menyusul berbagai serangan di New York dan Washington pada 11 Sep 2001, Presiden AS George Bush menyatakan “perang melawan teror”.
Oktober 2001 – Australia bergabung dengan koalisi pimpinan Amerika Serikat di Afghanistan. Pasukan khusus Australia dikerahkan dan terlibat dalam pembentukan pangkalan pertama koalisi, di barat daya Kandahar.
Desember 2002 – Komitmen awal Australia untuk konflik di Afghanistan berakhir. Sekitar 200 pasukan khusus Australia ditarik.
Juli 2005 – Australia mengatakan telah menyetujui permintaan Afghanistan untuk mengerahkan lebih banyak pasukan. Sekitar 200 personel dikerahkan.
April 2009 – Pengerahan Australia ke Afghanistan secara bertahap meningkat. Pada pertengahan 2009, puncak kehadiran Australia mencapai lebih dari 1.500 personel.
Agustus 2010 – Australia mengambil alih komando tim rekonstruksi koalisi.
November 2012 – Militer Australia mulai mundur. Kontrol pangkalan diserahkan ke militer Afghanistan.
Desember 2013 – Perdana Menteri Tony Abbott saat itu mengatakan bahwa pasukan Australia terakhir berada di Afghanistan, meskipun sekitar 400 personel militer tetap melatih dan mendukung tentara Afghanistan.
(Althaf/arrahmah.com)