DAMASKUS (Arrahmah.id) – Untuk pertama kalinya dalam lima dekade, seorang polisi lalu lintas di Suriah terlihat melaksanakan salat di tengah pusat kota. Peristiwa ini menjadi simbol perubahan besar di negara yang sebelumnya dikenal melarang aktivitas keagamaan secara terbuka di bawah rezim Magian yang kini telah digulingkan.
Sebelumnya, pelaksanaan ibadah di tempat umum dianggap sebagai pelanggaran serius yang dapat membawa konsekuensi berat. Namun, dengan berakhirnya masa kelam tersebut, kebebasan beragama kini mulai dirasakan oleh rakyat Suriah. Momentum ini menjadi bukti nyata dari semangat reformasi dan harapan baru yang menyelimuti negeri ini.
“Saya merasa bersyukur bisa menjalankan ibadah tanpa rasa takut. Ini bukan hanya tentang salat, tetapi juga tentang kebebasan dan hak asasi manusia,” ujar polisi lalu lintas tersebut yang tak kuasa menahan haru, seperti dilansir Telegram Perlawanan.
Masyarakat sekitar menyambut momen ini dengan penuh semangat, bahkan beberapa pejalan kaki turut bergabung untuk berdoa bersama. Hal ini menjadi tanda persatuan baru yang mulai terbangun di tengah rakyat Suriah, yang sekian lama mendambakan kedamaian dan kebebasan.
Dengan hadirnya kebebasan beragama dan simbol-simbol positif seperti ini, Suriah kini melangkah menuju era baru yang lebih menjanjikan. Semoga semangat perubahan ini terus tumbuh dan membawa berkah bagi seluruh rakyatnya. (haninmazaya/arrahmah.id)