KANPUR (Arrahmah.id) — Sebuah sekolah menengah Islam di Ghatampur dirobohkan oleh otoritas kota setempat pada Rabu (4/5/2022), sehari setelah Idul Fitri, dengan tuduhan bahwa bangunan itu dibangun sebagian di atas tanah pemerintah.
Menurut pihak berwenang, seperti dilansir The Siasat Daily (5/5), madrasah memiliki luas tanah sebesar 14 biswa (18.900 sq.ft), namun ketika dibangun luas tanahnya menjadi lebih dari 4 bigha (1.08.000 sq.ft).
Pembangunan selebihnya dilakukan secara ilegal dengan menduduki lima bigha dan enam biswa tanah pemerintah, yang digunakan untuk lumbung dan tambak.
Sebuah video dari insiden tersebut mengklaim bahwa madrasah dihancurkan tanpa informasi sebelumnya.
Para siswa terlihat menyelamatkan salinan Al Qur’an dan buku-buku pelajaran.
“Siswa Madrasah bahkan tidak diberi kesempatan untuk menyelamatkan Al Quran & kitab lainnya,” tulis video.
Polisi Luar Kanpur mengeluarkan pernyataan di media sosial menanggapi video tersebut, mengatakan bahwa proses penghancuran sekolah menengah Islamia dilakukan dalam “prosedur yang benar-benar damai.”
SDM Ghatampur mengatakan, “Tidak ada sentimen agama yang dilukai, dan tidak ada kitab suci yang dinodai. Seluruh prosedur dilakukan dengan damai.”
Menurut laporan media, kotamadya telah merencanakan untuk menghancurkan konstruksi ilegal selama 1,5 tahun terakhir, tetapi karena tidak tersedianya sumber daya terlebih dahulu dan kemudian pemilihan, pekerjaan terus ditunda.
Pada tahun 1994, pengelola madrasah telah mendaftarkan tanah pemerintah atas nama mereka dengan memanipulasi catatan pendapatan, yang kemudian diikuti dengan gugatan. Pada tahun 2020, tanah yang disengketakan direklamasi oleh pemerintah. Sejak itu, upaya untuk menghancurkan madrasah terus dilakukan. (hanoum/arrahmah.id)
An Islamic Madarsa in Kanpur Uttar Pradesh was razed to the ground on Eid Day. were suddenly bulldozed by Hindu Police. Holy books like Quran and other books were desecrated Madrasa student were not even given a chance to extract Quran & other holy books pic.twitter.com/NgzNExQT3v
— Crime Reports India (@AsianDigest) May 4, 2022