JAKARTA (Arrahmah.com) – Forum Umat Islam (FUI) pada Jumat (3/5/2013) besok, akan mengadakan Aksi Solidaritas Muslim Rohingya. Aksi yang akan digelar selepas sholat Jum’at ini akan berpusat di Bundaran HI, Jakarta untuk kemudian dilanjutkan dengan longmarch ke Kedubes Myanmar.
Namun, aksi yang akan mengerahkan ribuan massa dari berbagai organisasi ummat Islam yang menunjukkan solidaritas kepada muslim di Myanmar itu rencananya akan “diperlunak” oleh elemen tertentu yang khawatir terhadap gerakan kepedulian ummat Islam Indonesia terhadap Muslim Rohingya.
Situs berita an-najah.net melaporkan bahwa terdapat undangan dari Kapolda Metro Jaya yang masuk ke kantor FUI yang berisi ajakan dari pihak Polda Metro Jaya untuk memfasilitasi pertemuan dengan pihak Kedutaan Myanmar pada hari ini (2/5), tepat sehari sebelum digelarnya acara aksi solidaritas untuk Muslim Rohingya.
Koordinator lapangan aksi untuk Muslim Rohingya, Ustadz Bernard Abdul Jabbar dalam wawancaranya melalui telepon pada Kamis (2/5) membenarkan hal ini.
“Benar, tadi ada undangan dari Polda Metro Jaya untuk memfasilitasi pertemuan dengan pihak kedubes Myanmar.” ujar Ustadz Bernard seperti dilansir an-najah.net.
Sementara itu, pihak FUI dan panitia acara belum merespon undangan tersebut. “Dari kami belum ada tanggapan,” serunya.
Saat dikonfirmasi lebih lanjut apakah ada upaya penggembosan terhadap aksi solidaritas yang sedianya akan dilakukan esok hari, Ustadz Bernard belum berani memastikannya. “Gak tahu apakah ini penggembosan atau bukan, yang jelas dari kami belum ada tanggapan atas undangan ini,” pungkasnya.
Ummat Islam akan kepung Kedubes Myanmar
Aksi yang akan dilakukan besok, dimotori oleh Forum Umat Islam (FUI) yang turut mengajak dan menyerukan kepada seluruh kaum Muslimin untuk bergabung, anggota ormas Islam, jamaah Majelis Taklim, DKM, Lembaga Dakwah Kampus (LDK), para santri dan sebagainya untuk berkumpul di Bundaran HI dan kemudian dilanjutkan ke Kedubes Myanmar.
Acara ini akan diisi oleh para tokoh ummat Islam seperti Habib Rizieq Shihab, Muhamad Al-Khattath, Abu Jibriel, Adhyaksa Dhault, KH. Qasim Nurseha, KH. Chep Hernawan, dan lainnya. (an-najah/arrahmah.com)