KHARTOUM (Arrahmah.com) – Kepala Dewan Militer Sudan yang baru menjabat, telah mengundurkan diri dalam pidato yang disiarkan langsung di televisi pemerintah, menyebut Letnan Jenderal Abdel Fattah Burnah sebagai penggantinya.
Pengumuman oleh Jenderal Awad Ibn Auf datang Jumat (12/4/2019) malam ketika puluhan ribu pengunjuk rasa berkumpul di ibu kota Sudan, Khartoum, menuntut transisi yang dipimpin warga sipil setelah militer menggulingkan penguasa lama negara itu, Omar Al-Bashir.
“Saya, kepala dewan militer, mengumumkan bahwa saya menyerahkan jabatan tersebut,” ujar Ibn Auf, hanya sehari setelah dia dilantik sebagai kepala dewan militer transisi.
“Ini untuk kepentingan bangsa kita, tanpa harus melihat kepentingan khusus, besar atau kecil yang dapat menghambat kemajuannya,” katanya dalam sebuah pernyataan singkat. “Saya ingin merekomendasikan agar Anda bekerja sama dan mencapai solusi dengan sangat cepat.”
Ibn Auf mengatakan dia yakin Burhan “akan mengarahkan kapal ke pantai yang aman”, dan menambahkan dia melangkah ke samping untuk “menjaga persatuan” angkatan bersenjata.
Para pengunjuk rasa di Khartoum menyambut langkah itu dengan “perayaan dan sorakan”, ujar laporan Al Jazeera.
“Orang-orang merayakan di jalanan, mereka mengatakan bahwa mereka berhasil menggulingkan Presiden Omar Al-Bashir setelah empat bulan protes dan kurang dari 48 jam setelah dewan militer mengambil alih, mereka juga berhasil menjatuhkan Ibn Auf,” ujar reporter Al Jazeera.
Burhan, yang ditunjuk sebagai kepala staf Al-Bashir dan kepala pasukan darat pada bulan Februari, tidak memiliki “catatan tercemar yang sama” seperti yang dimiliki pejabat era Al-Bashir lainnya.
Pemimpin baru adalah salah satu jenderal yang mendatangi pengunjuk rasa di kamp di dekat markas militer, bertemu dengan mereka secara tatap muka, dan mendengarkan pandangan mereka.
Pengunduran diri Ibn Auf terjadi beberapa jam setelah juru bicara dewan militer berjanji untuk mengadakan pembicaraan dengan semua kelompok politik di Sudan dan menyatakan tidak memiliki “ambisi untuk memegang tampuk kekuasaan”.
Dewan militer Sudan juga meminta semua “kekuatan politik” di negara itu untuk menyebutkan dua perwakilan pada Sabtu (13/4) untuk dialog tentang transisi negara itu, menurut kantor berita SUNA, menambahkan waktu untuk pertemuan itu akan ditetapkan setelah menerima nama-nama dari semua kelompok. (haninmazaya/arrahmah.com)